Klarifikasi Pemberitaan, Tidak Ada Penganiayaan Saksi di Kasus Tewasnya Remaja di Desa Wedoroanom

Reporter : -
Klarifikasi Pemberitaan, Tidak Ada Penganiayaan Saksi di Kasus Tewasnya Remaja di Desa Wedoroanom
Klarifikasi pemberitaan. (Foto ilustrasi)

Dugaan saksi-saksi yang dianiaya oleh oknum Polsek Driyorejo, ternyata hanya kesalahpahaman belaka. Sebelumnya diberitakan di lintasperkoro.com, ada 3 saksi yang diduga dianiaya saat diperiksa.

Saksi-saksi tersebut dalam kaitan dengan kasus yang sedang diselidiki oleh Polsek Driyorejo kemudian dilimpahkan ke Polres Gresik, yakni dugaan pengeroyokan yang menyebabkan seorang remaja berinisial SN (16 tahun) meninggal dunia.

Baca Juga: Personil Polsek Driyorejo Bantu Evakuasi Korban Banjir

"Kami selaku Redaksi Lintasperkoro.com, minta maaf atas kegaduhan pemberitaan kami. Ini hanya salah paham. Kepolisian khususnya Polsek Driyorejo dan Polres Gresik telah melaksanakan tugasnya dalam mengungkap kasus ini secara transparan dan prosedural. Tidak ada yang dilanggar oleh Kepolisian. Dan pihak Kepolisian terus bekerja keras untuk mengungkap kasus ini demi keadilan," kata Aris Gunawan selaku Pemimpin Umum dari Redaksi Lintasperkoro.com, Kamis 6 Februari 2025

Terkait dengan dugaan penganiayaan saksi seperti diberitakan, Aris mengatakan, pihaknya terus berupaya menyajikan pemberitaan yang berimbang sesuai kode etik jurnalistik. Dan sekali lagi Aris menegaskan, pemberitaan tentang penganiayaan tersebut hanya kesalahpahaman belaka dan tidak ada tendensi apapun kepada salah satu pihak.

"Sekali lagi kami mohon maaf atas pemberitaan kami. Setelah memperoleh keterangan dari pihak Kepolisian, dugaan penganiayaan itu tidak pernah ada. Hanya salah paham," tegas Aris.

Diberitakan sebelumnya, seorang remaja berinisial SN (16 tahun) jadi korban pengeroyokan yang berakibat meninggal dunia di Jalan Raya Wedoroanom, Desa Wedoroanom, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik. Kejadian tersebut pada Minggu (2/2/2025) sekitar pukul 04.30 WIB.

Baca Juga: Jalan Rusak di Driyorejo Disebabkan Muatan Truk Tambang Melebihi Kapasitas

Kronologi kejadian berdasarkan informasi yang dihimpun, pada Minggu dini hari, SN bersama rekannya berinisial ST (17 tahun) menuju perjalanan pulang setelah “cangkrukan” bersama teman-temannya di salah satu warung kopi (warkop) di Wilayah Kecamatan Menganti. SN perjalanan pulang ke rumahnya di Wringinanom mengendarai sepeda motor berboncengan dengan ST.

Sesampainya di Jalan Wedoroanom, dia berpas-pasan dengan sekelompok remaja lainnya. Kurang lebih 6 remaja tersebut mengendarai 4 sepeda motor.

Kemudian sekelompok remaja tersebut mengejar SN dan ST. Lalu SN dan ST ditendang saat mengendarai sepeda motor. Keduanya terjatuh. Naas, SN terluka parah di bagian kepalanya dan meninggal dunia di tempat. Sedangkan ST terluka di beberapa bagian tubuhnya.

Baca Juga: Seorang Remaja Tewas di Desa Wedoroanom, Diduga Dikeroyok

Penanganan kasus ini, menurut Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Driyorejo, Kompol Muhsiram, telah dilimpahkan ke Polres Gresik.

“Masih dalam tahap penyelidikan, dan sudah ditangani Polres Gresik,” kata Kompol Musihram, dalam pernyataanya kepada media massa pada Minggu (2/2/2025). (*)

Editor : Bambang Harianto