Kisah Soegiarto Adikoesoemo, Berjuang Membesarkan PT AKR Corporindo Tbk

Reporter : -
Kisah Soegiarto Adikoesoemo, Berjuang Membesarkan PT AKR Corporindo Tbk
Fauzi Ikhsan dan Soegiarto Adikoesoemo

Nama Fauzi Ikhsan di kalangan ekonom sudah familiar. Namanya kerap menghiasi media massa, menyampaikan pandangannya tentang perekonomian khususnya di sektor perbankan. Ya, Fauzi Ikhsan merupakan ekonom dari Standar Chartered Bank.

Lama namanya tidak terdengar di media massa, kini Fauzi Ikhsan memiliki posisi yang mentereng di perusahaan multinasional, PT AKR Corporindo Tbk. Dari postingannya di media sosial, Fauzi Ikhsan memegang jabatan sebagai Komisaris Independen di PT AKR Corporindo Tbk.

Baca Juga: PermataBank Buka Kantor Cabang di Kawasan JIIPE Gresik

Tentang jabatannya tersebut diceritakan saat kunjungan ke Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) pada November 2024 lalu. Begini cerita yang ditulisnya di akun media sosialnya.

Kunjungan ke Kawasan Ekonomi Khusus, Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), di Kabupaten Gresik dan ke Pabrik Lem Aruki, Surabaya (keduanya bagian dari konglomerat industri PT AKR Corporindo tbk), November 2024. Sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit AKR Corporindo, saya selalu terkesan dengan JIIPE - perusahaan patungan antara AKR dan operator pelabuhan milik negara Pelindo.

Ketika dunia menghadapi ketidakpastian geo-politik yang semakin meningkat, aktivitas di JIIPE menunjukkan bahwa investasi asing langsung, dari negara-negara seperti Tiongkok dan Amerika, terus berlanjut ke Indonesia. Saya juga mendapat kehormatan diundang makan siang oleh pendiri AKR, Bapak Soegiarto Adikoesoemo (86 tahun).

Kisah hidupnya memang luar biasa. Mulai dari kesulitan keluarga pada masa penjajahan Belanda, pendudukan Jepang, dan perang kemerdekaan Indonesia pada tahun 1940-an, memulai usaha hampir dari nol pada tahun 1960, membangun usaha pada era Presiden Sukarno pada tahun 1960-an, dan mengembangkan usaha menjadi konglomerat hingga ke Tiongkok pada era Presiden Soeharto pada tahun 1970-an, 1980-an, dan 1990-an, atau sesaat sebelum krisis keuangan Asia pada tahun 1960-an. 1997.

Parahnya, krisis ekonomi hampir menghancurkan kerajaan bisnis, namun melalui restrukturisasi dan ketekunan perusahaan secara besar-besaran, dibantu oleh putranya, Bapak Haryanto, perusahaan tersebut bertahan dan bangkit kembali dengan cepat pada tahun 2000-an, 2010-an, dan awal tahun 2020-an.

Baca Juga: PermataBank Buka Kantor Cabang di Kawasan JIIPE Gresik

Pada tahun 2023, dengan aset sebesar Rp 30,3 triliun dan laba sebesar Rp 2,8 triliun, AKR Corporindo telah menjadi pilar penting perekonomian Indonesia, termasuk sebagai salah satu distributor bahan bakar dan petrokimia terbesardi Tanah Air, didukung oleh perluasan kawasan ekonomi khusus yang membantu mewujudkan kebijakan hilirisasi sumber daya alam yang kaya di Indonesia. (*)

xxxx

Visit to Special Economic Zone, Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), in Gresik and to Glue Factory Aruki, Surabaya (both parts of the industrial conglomerate PT AKR Corporindo tbk), November-2024. As independent Commissioner and Head of Audit Committee of AKR Corporindo, I have always been impressed with JIIPE - a join-venture between AKR and state-owned port operator Pelindo.

While the world is facing escalating geo-political uncertainty, activities at JIIPE show that foreign direct investment, from countries like China and the US, continues into Indonesia. I was also honored to be invited for lunch by AKR founder, Mr. Soegiarto Adikoesoemo (86 years old).

Baca Juga: PT Xinyi Glass Indonesia Buka Lowongan Kerja di JIIPE Gresik

His life story is indeed remarkable. From family hardship during the Dutch colonial era, Japanese occupation and Indonesia's war of Independence in the 1940s, to starting a business almost from scratch in 1960, to building a business in the era of President Soekarno in the 1960s, and to expanding the business into a conglomerate all the way to China throughout the era of President Suharto in the 1970s, 1980s and 1990s, or just before the Asian financial crisis in 1997.

The severity of the economic crisis almost broke the business empire but, through massive corporate restructuring and perseverance, helped by his son Mr. Haryanto, the company survived and indeed rebounded rapidly in 2000s and 2010s and early 2020s.

By 2023, with assets of IDR 30,3 triliun and profits of IDR 2,8 triliun, AKR Corporindo has become an important pillar of Indonesia's economy, including as one of the country's largest distributors of fuels and petrochemicals, supported by an expanding special economic zone that helps realize Indonesia's policy of downstreaming of its rich natural resources. (*)

Editor : Syaiful Anwar