Strategi Waroeng Spesial Sambal, dari Warung Tenda Sampai Punya 96 Cabang

Awalnya cuma warung makan tendaan dengan modal Rp 9 juta, Waroeng Spesial Sambal (SS) sekarang sudah punya 96 cabang dengan 4.000 karyawan. Mereka sudah bertahan sampai 23 tahun, bahkan sudah ekspansi ke Malaysia dan Australia. Gokil.
Coba bahas apa aja strategi yang bikin mereka bisa sustain sampai sekarang
Background Story
Waroeng Spesial Sambal saat masih tenda
Waroeng Spesial Sambal buka pertama kali di Yogyakarta, tepatnya di sebelah barat Grha Sabha Pramana Universitas Gajah Mada (UGM) pada tahun 2002. Konsepnya waktu itu tenda kaki lima.
Dibangun oleh Yoyok Heri Wahyono, mahasiswa Teknik Kimia Universitas Gajah Mada yang punya hobi masak dan nguleg sambel buat teman kosnya.
Yoyok Heri Wahyono pernah bilang, ilmunya di Teknik Kimia ini digunakan buat bikin sambal. Karena Yoyok Heri Wahyono jadi tahu caranya bikin sambal yang tidak menyebabkan sakit perut.
Jadi memang ada secret sauce-nya. Keren sih!
Tidak heran ya kalau pertumbuhannya positif terus dan membuka cabang dimana-mana.
Product Quality
Daftar menu Waroeng Spesial Sambal
Untuk produk atau menu yang dijual, Waroeng Spesial Sambal memang punya unique selling point yang waktu itu belum banyak dipakai oleh warung makan lain.
Waroeng Spesial Sambal bikin menu rumahan tapi dengan pilihan sambal yang banyak sampai puluhan dan harga terjangkau. Sambal jadi main produknya.
Meski harganya affordable, Waroeng Spesial Sambal ternyata punya standar buat bahan baku dan pembuatan sambalnya. Waroeng Spesial Sambal bahkan bikin sambalnya satu-satu perpesanan, alias made by order. Jadi tidak ada istilah sambal dibikin banyak dulu, baru nanti disajikan.
Standarnya sama di semua cabang.
Product Innovation
Pas baru buka di Universitas Gajah Mada, varian sambalnya cuma ada 15, tapi sekarang ada kurang lebih 31 jenis sambal, 30 jenis lauk, dan 19 macam sayuran. Harga start dari Rp 2.500 sampai Rp 30.000-an.
Tidak asal menambah dan inovasi menu, mereka melakukan riset dulu supaya pelanggannya suka.
Makanya di tahun 2005, Waroeng Spesial Sambal bikin layanan hotline service buat menerima segala macam komplain dan masukan dari pelanggannya.
Selain itu, Waroeng Spesial Sambal konsisten menaruh papan hotline-nya, supaya customer bisa langsung memberi kritik dan saran. Jadi, risetnya tidak cuma dilakukan oleh tim, tapi mereka olah saran customer juga.
Kalau diperhatikan, ada juga keunikan di Waroeng Spesial Sambal. Waroeng Spesial Sambal menyediakan "swalayan mini" di dekat kasir, menjual produk seperti beras, kecap, tempung terigu, minyak, dan lain-lain.
Waroeng Spesial Sambal menyediakan swalayan mini
Itu semua ternyata bahan-bahan yang dipakai langsung buat bikin makanannya. Jadi kalau customer mau bikin menu seperti di Waroeng Spesial Sambal, bisa beli bahan-bahannya di situ. Inovasi yang keren juga ini.
Spiritual Value
Setiap hari Jumat, jam operasionalnya dimulai jam 1 siang
Salah satu yang konsisten Waroeng Spesial Sambal jalanin dari awal berdiri sampai sekarang adalah berbagi dan sedekah. Setiap hari Jumat, jam operasionalnya dimulai jam 1 siang.
Menurut Yoyok Heri Wahyono, dlam menjalankan usaha harus ada keseimbangan antara faktor dunia dan akhirat.
Pengelolaan SDM
Selain punya standar untuk produknya, pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) Waroeng Spesial Sambal juga ada standarnya tersendiri. Setiap karyawan/karyawati wajib diberi berbagai pelatihan atau OJT (On The Job Traing) selama 6 bulan, mulai dari pelatihan memasak, pelayanan, dan lain-lain. Itu dilakukan supaya kualitas resto juga terjamin.
Selain itu, Waroeng Spesial Sambal merasa punya tanggung jawab untuk mensejahterakan karyawan dengan memberi berbagai benefit karyawan/karyawati serta rasa aman.
Misalnya pas Waroeng Spesial Sambal terdampak pandemi, mereka tepaksa relokasi cabang yang merugi, tapi kabarnya tidak ada satupun karyawan yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK). (*)
*) Source : X @belajarlagiHQ
Editor : Syaiful Anwar