B.M Diah
Bukan Wartawan Biasa
Baca juga: Kasman dan 7 Kata Piagam Jakarta
Burhanuddin Muhammad Diah, putra Aceh, salah satu tokoh yang menjadi saksi perumusan naskah Proklamasi di rumah Laksamana Maeda.
Karena beliaulah kita sampai hari ini bisa melihat naskah proklamasi yang ditulis tangan oleh Bung Karno.
Setelah rumusan naskah proklamasi disetujui, maka Bung Karno menulis dengan tangannya sendiri diatas kertas putih, setelah itu menyerahkan ke Sayuti Melik untuk diketik.
Baca juga: Meriahkan HUT ke-79 Kemerdekaan Indonesia, Wirgadripa 2004 Gelar Lomba Mancing Galatama
Selesai diketik, Sayuti membuang draft naskah Proklamasi itu ke tong sampah, karena dia pikir itu hanya draft yang penuh coretan revisi.
BM. Diah memungut kertas itu, merapikan dan menyimpannya ke dalam buku catatannya.
Baca juga: Pemdes Banjartanggul Menggelar Karnaval dalam Rangka Memperingati HUT Kemerdekaan RI
Naskah itu dia simpan selama 40 tahun, sebelum diserahkan pada negara melalui Presiden Soeharto pada tahun 1992.
BM. Diah menyelamatkan salah satu bukti bersejarah Proklamasi Indonesia..
Editor : Ahmadi