Publik sudah lama mengira foto yang dipajang di beberapa tembok adalah foto atau gambar diri Syekh Abdul Qadir al-Jilani, padahal bukan. Yang benar, foto tersebut adalah foto Syekh Abdul Qadir al-Jazairi, yang wafat pada tahun 1883.
Sementara Syekh Abdul Qadir al-Jilani wafat pada 1166, beda 717 tahun. Keduanya sama-sama tokoh, pejuang, dan sufi. Punya warisan intelektual berupa karya kitab.
Info ini bisa dicek di Kamus al-Munjid, pegangan para santri di pesantren dan pengkaji bahasa Arab di banyak kampus. Uniknya, info yang didapat, pengarangnya adalah dua pendeta, yaitu Fr. Louis Ma’luf al-Yassu’i dan Fr. Bernard Tottel al-Yassu’i.
Para kiai dan ustadz tidak antipati terhadap referensi apa pun, selagi bermanfaat akan digunakan. Masyarakat umum perlu merujuk kamus ini juga, agar bisa menyaring penyebaran informasi yang benar dan akurat untuk menghindari kesalahpahaman. (*)
*) Sumber : atunk_fkaryadi
Editor : Ahmadi