Dokter (dr) Kharisma Arianti Arifin seorang putri dari Arifin Subekti melepas masa lajangnya pada Kamis 4 Januari 2024. Dia dipersunting oleh seorang anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) bernama Yudha Satria Ardiansyah.
Ijab Qobul keduanya diselenggarakan di Masjid Al Akbar Surabaya pada Kamis pagi, 4 Januari 2024. Saksi pernikahan dr Kharisma Arianti Arifin dengan Yudha Satria Ardiansyah ialah Kombes Pol Dirmanto dari pihak mempelai wanita. Sedangkan dari mempelai pria ialah Bapak KH Ghofur. Janji sakral tersebut juga disaksikan sejumlah keluarga dari pihak mempelai wanita dan mempelai pria.
Baca juga: Polda Jatim Menjamin, Ivan Sugianto Yang Ditangkap Bukan Peran Pengganti
Akad nikah dipimpin oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Wonocolo Surabaya. Sebelum akad nikah, rangkaian acara meliputi pembacaan ayat suci Al Quran yang dibacakan oleh Ustad Habib. Kemudian dilanjutkan dengan khotbah singkat yang disampaikan oleh KH Abdul.
Rangkaian berikutnya ialah akad nikah. Kepala KUA Kecamatan Wonocolo Surabaya memulai akad nikah dengan pembacaan ayat suci Al Quran, kemudian ijab Qobul.
Baca juga: Polda Jatim Ungkap Motif Pemuda yang Ancam Tembak Capres Anies di TikTok
Saat pembacaan ijab qobul oleh Kepala KUA Wonocolo Surabaya beserta jumlah mas kawinnya, kemudian diikuti oleh Satria, tidak ada kendala apapun. Dan para saksi menyatakan sah dalam acara penihakan tersebut.
“Perjanjian yang kokoh ini disaksikan oleh para malaikat. Ketika menikah, seseorang mendapat pahala, dan dia berjihad. Masing-masing punya tanggungjawab. Bapak sebagai Kepala Rumahtangga yang membimbing istri, dan ibu sebagai Ibur rumahtangga,” kata Kepala KUA Wonocolo dalam nasihatnya kepada kedua mempelai.
Baca juga: Jangan Adu Domba Polisi Dengan Rakyat
Dia menyampaikan, dalam menjalankan rumah tangga, harus berpegang teguh kepada agama dan ajaran Rasulallah SAW. Ada 5 nasihat yang disampaikan. Yakni saling melaksanakan kewajiban, saling memberikan rasa cinta kasih, saling menghormati, saling mengingatkan dan tolong menolong, dan saling memaafkan. (dit)
Editor : Syaiful Anwar