Ponpes Tarbiyatul Qulub Luncurkan Produk Ionic Prayer Water, Ion Silver untuk Kesehatan

lintasperkoro.com
KHR Zainuddin Husni menunjukkan produk Ionic Prayer Water Therapy and Solution

Banyak orang masih awam tentang manfaat silver dan air ion perak bagi kesehatan. Jika menilik sejarahnya, silver dan air ion perak sudah digunakan oleh masyarakat zaman Yunani dan Romawi kuno.

Kedua bahan ini digunakan untuk mencegah pembusukan makanan. Bahkan penggunaan sendok perak dan koin dimanfaatkan untuk mengawetkan susu. Pemanfaatan silver dan air ion perak mulai berkurang sejak para peneliti menemukan antibiotik pada awal abad ke-20.

Meski demikian, silver dan air ion perak sering digunakan untuk mendukung gaya hidup sehat. Air ion perak atau silver ion adalah produk yang mengandung partikel-partikel perak berukuran kecil (ion) sehingga bisa larut di dalam air. Produk kesehatan yang mengandung ion perak ini menjadi populer karena dianggap memiliki manfaat antibakteri, antijamur, dan antivirus yang kuat. 

Penggunanya bisa meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan kulit, dan mengobati infeksi virus, bakteri, dan penyakit lainnya. Biasanya zat ini bisa orang-orang konsumsi dalam bentuk suplemen atau krim topikal untuk penggunaan pada kulit. 

Ada beberapa penelitian terbaru yang dilakukan untuk menguji manfaat ion air perak dan silver. Pada tahun 2013, penelitian tentang ion perak dimulai untuk menguji manfaatnya di bidang kedokteran gigi. Hasilnya, perawatan dengan manfaat silver dan air ion perak tersebut dapat mengurangi infeksi saluran akar gigi.

Selain itu, penelitian serupa di Australia juga dilakukan untuk menguji manfaat silver bagi pengidap rheumatoid arthritis. Ternyata manfaat silver ampuh meminimalkan infeksi akibat bakteri pada penyakit rheumatoid arthritis.

Manfaat air ion perak dan silver juga diaplikasikan pada berbagai peralatan medis, seperti peralatan operasi dan kateter. Pemanfaatan ini akan mendukung kehigienisan tindakan medis. Sehingga risiko perkembangbiakan bakteri yang memicu infeksi pun dapat diminimalkan.
Atas dasar pentingnya manfaat yang terkandung dalam silver dan air ion perak, Pondok Pesantren (Ponpes) Tarbiyatul Qulub memproduksi Ionic Prayer Water Therapy and Solution, yang bahan-bahannya diantaranya adalah air ion perak dan silver.

KHR. Zainuddin Husni, SH., MH., sebagai Pengasuh Ponpes Tarbiyatul Qulub memperkenalkan produknya tersebut ke masyarakat khususnya kepada para jemaahnya. Ionic Prayer Water Therapy and Solution dikemas ke dalam botol berat 350 ml dan 60 ml.

Sebelum diedarkan, Ionic Prayer Water Therapy and Solution didoakan, karena segala penyakit dan kesehatan adalah mutlak datangnya dari Tuhan Yang Maha Esa.

Cara pakainya pun mudah, cukup semprotkan air doa ke wajah, hidup, mulut, tenggorokan, dan bagian tubuh yang terluka. Bisa juga luka bakar dan kecelakaan, menetralisir tenggorokan setelah merokok, serta mengurangi risiko penyakit paru-paru.

Ionic Prayer Water Therapy and Solution bisa untuk penyakit medis dan non medis dengan dzikir dan doa khusus. Dan yakinlah semua penyakit itu pasti ada obatnya.

Peluncuran produk Ionic Prayer Water Therapy and Solution selain untuk membantu masyarakat mencegah berbagai penyakit, juga sebagai upaya mensukseskan program One Pesantren One Product (OPOP) yang digagas oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.

OPOP merupakan program yang dijalankan oleh Pondok Pesantren untuk mencapai kesejahteraan masyarakat serta kemandirian secara ekonomi, melalui pengembangan unit-unit usaha yang dijalankan oleh Pesantren. OPOP memiliki manfaat untuk internal pesantren yaitu peningkatan produktivitas, peningkatan kualitas SDM, mmperluas Mitra dengan Masyarakat sekitar.

Aturan OPOP dikeluarkan melalui Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 62 Tahun 2020 Tentang One Pesantren One Product, yang diterbitkan pada tanggal 13 Oktober 2020. Di Provinsi Jawa Timur, Program OPOP menjadi program Unggulan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 3 Pilar Program OPOP yaitu: Santripreneur, Pesantrenpreneur, dan Sosiopreneur.

Target Program OPOP di Jawa Timur pada tahun 2021 sebanyak 550 peserta, pada tahun 2022 sebanyak 750 peserta, dan pada tahun 2023-2024 sebanyak 1000 peserta. Salah satu peserta itu ialah Ponpes Tarbiyatul Qulub, yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama kepada para santri dan jemaahnya, tetapi juga pemberdayaan ekonomi pesantren. (dit)

Editor : Syaiful Anwar

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru