Salihen, pedagang sapi asal Pamekasan, kali ini mencoba keberuntungannya untuk mengirimkan sapi Madura ke Palembang. Keberaniannya ini didapatkan setelah melihat paman dan tetangganya berhasil meraih cuan dari sapi Madura. Dengan keinginan yang sama, Salihen memberangkatkan 32 ekor sapinya ke Palembang.
Salihen ingin dapatkan pundi – pundi rupiah yang besar dari bisnis ini. Persiapan yang matang dilakukannya. Mulai dari pemilihan sapi, pemeliharaan sapi, hingga kelengkapan dokumen penyerta yang membuat sapi miliknya diterima didaerah tujuan tanpa ada kendala diperjalanan.
Baca juga: Modus Penyelundupan Lobster Pasir di Banyuwangi
“Kuncinya jangan malu bertanya pada ahlinya dan jangan menyerah jika ada kendala," saran Salihen.
Baca juga: Tokek Sembuhkan Penyakit Kanker, Mitos atau Fakta?
Pejabat Karantina Jawa Timur di Satuan Pelayanan (Satpel) Bangkalan dengan sigap melaksanakan tindakan karantina sesuai standar operasional setelah menerima permohonan dari Salihen. Setelah dilakukan pemeriksaan dokumen persyaratan dan pemeriksaan fisik, dokter hewan karantina memberikan sertifikat kesehatan hewan yang menjamin bahwa komoditas telah diperiksa dan bebas dari hama dan penyakit hewan karantina.
Dalam lalulintas ternak antar pulau tidak lepas peran dari Karantina, yang memastikan ternak yang akan dikirim bebas dari Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan memenuhi persyaratan daerah tujuan.
Baca juga: Ikan Koi dan Koki asal Blitar Diekspor ke Italia
"Karantina Jawa Timur berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur dengan terus meningkatkan pelayanan sertifikasi karantina untuk menjamin komoditas yang dilalulintaskan diterima oleh daerah tujuan," ucap Hari Yuwono Ady, Kepala Karantina Jawa Timur ditempat terpisah. (*)
Editor : Syaiful Anwar