Tim Monitoring dan Evaluasi serta Sosialisasi Diklat Bela Negara Sambangi Korem Bhaskara Jaya

Reporter : -
Tim Monitoring dan Evaluasi serta Sosialisasi Diklat Bela Negara Sambangi Korem Bhaskara Jaya
Brigjen TNI Terry Tresna Purnama dan Mayjen TNI Tandya Budi R
advertorial

Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) serta Sosialisasi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Bela Negara Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan RI) menyambangi markas Korem (Makorem) 084/Bhaskara Jaya di Jalan Achmad Yani nomor 1, Kota Surabaya, pada Senin siang (2/10/2023).

Kehadiran Tim Monev dan Sosialisasi yang dipimpin oleh Mayjen TNI Tandyo Budi R disambut langsung oleh Komandan Korem (Danrem) 084/Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Terry Tresna Purnama, didampingi Kasrem dan para Kasi Korem 084/Bhaskara Jaya.

Baca Juga: Danrem Bhaskara Jaya Tekankan bahwa Pengamanan VVIP adalah Tugas Negara Yang Sangat Mulia

Saat menyampaikan sambutanya, Brigjen TNI Terry mengatakan bahwa kegiatan monitoring dan evaluasi serta sosialisasi Bela Negara merupakan bagian dari upaya membangun karakter bangsa yang juga merupakan bagian tak terpisahkan dari pembangunan revolusi mental sebagai salah satu program prioritas Pemerintah yang tertuang dalam nawacita ke delapan.  

Di samping itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun dan menanamkan sikap mental dan prilaku warga Negara agar senantiasa mencintai tanah air, memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta memiliki kemampuan awal bela Negara.  

Dengan kegiatan monitoring dan evaluasi serta sosialisasi ini, diharapkan setiap warga negara mampu mengaktualisasikan nilai-nilai Nela Negara tersebut sebagai landasan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan bidang dan profesi masing-masing.

Danrem Bhaskara Jaya menuturkan, aktualisasi nilai kebangsaan dan Bela Negara penting bagi negara, terlebih bila mencermati perkembangan ancaman di era kemajuan teknologi dan keterbukaan informasi saat ini.  

Potensi ancaman yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa semakin kompleks dan multidimensi, baik dilakukan oleh aktor negara maupun non negara.

Bentuk ancaman tersebut tidak lagi bersifat konvensional, tetapi lebih banyak bersifat non militer hingga mempengaruhi hati dan pola pikir manusia secara paradigmatis, tetapi efek yang ditimbulkan sangat fundamental karena dapat merusak sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Masih kata Danrem Bhaskara Jaya, dalam menghadapi dinamika perkembangan ancaman nyata, maka kualitas sumber daya manusia sebagai penentu bagi keberlangsungan hidup bangsa dan negara tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga harus memiliki kesadaran Bela Negara yang kuat yang dimiliki setiap warga Negara.  

Baca Juga: Acara iConASET yang dihadiri oleh Wapres RI Berlangsung Tertib, Aman dan Lancar

Dengan kegiatan yang dilaksanakan ini, diharapkan dapat terbangun karakter warga negara Indonesia yang mampu berkontribusi demi kemajuan bangsa dan negara sesuai kapasitas dan kompetensi dalam profesi masing-masing.

"Saya berharap kepada peserta untuk mengikuti, menerima, dan memahami kegiatan ini guna mempertajam wawasan kebangsaan atau pola pikir, karakter dan perilaku dalam memperkuat persatuan dan kesatuan yang pada akhirnya mampu mengimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat serta perlu didiskusikan dengan baik dalam upaya mendukung dan meningkatkan ketahanan nasional, melalui musyawarah mufakat dengan tetap mengedepankan semangat kebersamaan," harap Brigjen TNI Terry.

Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Kemenhan RI, Mayjen TNI Tandya Budi R dalam sambutanya mengatakan, pertahanan saat ini mulai berkembang dari strata knowledge menjadi "ilmu" atau scince sebagai jawaban atas perkembangan lingkungan strategis baik nasional, regional dan global yang begitu cepat.

Pada awalnya ketika berbicara "pertahanan" sama halnya dengan berbicara tentang tugas dan tanggung jawab angkatan bersenjata (TNI). Namun seiring perkembangan jaman lingkungan strategis yang melahirkan bukan saja ancaman militer, maka pembahasan tentang pertahanan negara tidak lagi hanya berbicara tentang tugas TNI.

Baca Juga: Danrem 084/Bhaskara Jaya Memimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan VVIP Rencana Kunker Wakil Presiden RI

Sistem pertahanan negara Indonnesia yang bersifat Sishankamrata implementasinya melibatkan segenap komponen bangsa yang berperan aktif dalam sistem pertahanan negara baik sebagai komponen utama, cadangan maupun pendukung. 

Pendidikan Bela Negara ini menjadi penting karena sudah merupakan kebutuhan legal, secara hukum "setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara" dan setiap warga negara berhak wajib ikut serta dalam upaya Bela Negara.

"Mencermati hal tersebut di atas, Kemenhan RI melalui Badiklat Kemenhan mengadakan kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Sosialisasi Diklat Bela Negara untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaanya dan implementasi bela negara di wilayah Korem 084/Bhaskara Jaya agar tercapai sinkronisasi, sosialisasi referensi dan materi terkini serta penyamaan persepsi dalam pelaksanaan kegiatan Diklat Bela Negara," pungkasnya.

Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan Perwira Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU), Mahasiswa, Forum Komunikasi Putra Putri TNI Polri (FKPPI), Pemuda Panca Marga (PPM), Santri, Badan Kesbangpol, dan turut dihadiri para pejabat utama (PJU) Korem 084/Bhaskara Jaya. (Penrem084)

Editor : Syaiful Anwar