Puluhan Warga Desa Sirnoboyo Menolak Tanah TKD Dijadikan Jalan Akses Utama Masuk Perumahan Bumi Persada Hijau

Reporter : -
Puluhan Warga Desa Sirnoboyo Menolak Tanah TKD Dijadikan Jalan Akses Utama Masuk Perumahan Bumi Persada Hijau
Penolakan warga terhadap jalan yang dijadikan akses jalan perumahan
advertorial

Puluhan warga Desa Sirnoboyo berbondong - bondong datang ke jalan akses utama menuju Perumahan Bumi Persada Hijau (Perum BPH) untuk menutup jalan dan memasang portal secara paksa sambil membentangkan kain putih bertuliskan "Kami Warga Sirnoboyo Menolak Atas di Jadikanya Tanah TKD menjadi Akses Utama atau Memberi Fasilitas Kepada Pengembang Perumahan" pada Minggu siang (21/01/2024).

Sekedar diketahui, keberadaan  Perumahan Bumi Persada Hijau (Perum BPH/ Batara) berada di Kawasan Desa Sirnoboyo, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur.

Baca Juga: Pemdes Sirnoboyo Gelontorkan Dana Desa Puluhan Juta untuk Pavingisasi Perumahan yang Belum Diserahkan ke Pemkab

Menurut informasi dari warga setempat kalau tanah tersebut merupakan tanah kas desa (TKD). Namun dijadikan akses jalan utama menuju Perumahan Bumi Persada Hijau.

Salah satu warga menceritakan kalau tanah tersebut ialah TKD. Awal mulanya, tanah itu dijadikan jalan setapak oleh warga dengan maksud agar kalau anak- anak yang akan pergi maupun sekolah melewati jalan setapak ini karena lebih dekat menuju ke sekolah.

Tahun berganti tahun, jalan tersebut menjadi besar dan dibangun. Entah yang membangun siapa, Pemerintahan Desa atau Pengembang Perumahan, akan tetapi lama kelamaan dijadikan jalan akses utama menuju Perumahan Bumi Persada Hijau tanpa adanya musyawarah bersama warga.

Karena warga tidak dilibatkan, akhirnya warga menutup paksa jalan menuju perumahan Bhummi Persada Hijau.

"Saya sebagai warga Sirnoboyo ingin kejelasan, kok bisa Tanah Kas Desa dijadikan jalan akses utama masuk perumahan? Cuma itu saja," katanya. 

Kepala Desa Sirnoboyo, Sumiati saat dihubungi melalui telpon dan WhatsApp di nomor ponselnya tidak ada respon. Dihubungi melalui chat WhatsApp tidak dibalas. (rif)

Editor : Syaiful Anwar