KH Abdullah Mahfudz: Pendiri Ponpes Assalafiyah Babakan Tipar Sukabumi

lintasperkoro.com
KH. Abdullah Mahfudz

Pondok Pesantren (Ponpes) Assalafiyah Babakan Tipar yang beralamat di Kampung Babakan Tipar, Desa Cimahi, Kecamatan Cantayan, Kabupaten Sukabumi, adalah sebuah lembaga pendidikan Islam yang sangat dikenal di Sukabumi dan berdiri megah sebagai saksi sejarah keilmuan dan spiritualitas.

Di balik pesantren ini terdapat figur ulama terkemuka, KH. Abdullah Mahfudz, yang tak hanya menjadi pendiri namun juga pilar keilmuan yang memberikan fondasi kuat bagi pesantren ini.

KH. Abdullah Mahfudz lahir pada tahun 1914 Masehi atau 1335 Hijriah di Kampung Babakan Tipar, Desa Cimahi, Kecamatan Cantayan, Kabupaten Sukabumi. Sejak dini, beliau menunjukkan ketertarikan pada ilmu agama. Pendidikan formal dan tahfizh Al-Qur'an dimulai pada tahun 1920 ketika beliau berusia 6 tahun di Muallimin H. Fahruroji Tipar.

Perjuangan ilmu KH. Abdullah Mahfudz tidak berhenti di tahap awal. Beliau melanjutkan studi di berbagai pondok pesantren ternama di Jawa Barat, seperti Ponpes Gentur Cianjur, Pesantren Sumur Garut, dan Ponpes Cijerah Bandung. Setiap perhentian merupakan kesempatan untuk menggali ilmu dari para ulama terkemuka.

Dengan tekad menimba ilmu yang tak pernah padam, KH. Abdullah Mahfudz belajar di berbagai pondok pesantren, seperti di Keresek Garut, Cibunar Garut, Gunung Kawung Tasik Malaya, Pesantren Gudang, Ponpes Sigong Cirebon, dan beberapa tempat lainnya. Keinginannya untuk mengejar ilmu membawanya pada berbagai bidang, dari ilmu mantiq, munadzoroh, hingga ahli nahwu.

Pada tahun 1939, dengan penuh semangat dan dedikasi, KH. Abdullah Mahfudz membuka Pondok Pesantren Babakan Tipar di kampung halamannya sendiri. Pesantren ini menjadi wadah bagi santri-santri untuk menimba ilmu dan mendalami nilai-nilai keagamaan.

Meskipun sudah bergelar Kyai, KH. Abdullah Mahfudz tetap rendah hati dan selalu mencari ilmu. Beliau rajin menghadiri majlis ilmu ulama sepuh di Sukabumi, seperti KH. Ahmad Sanusi dan KH. Hasan Basri, serta menjaga hubungan dengan ulama besar dari Hadromaut Yaman, Habib Syekh bin Salim Al-Atas.

KH. Abdullah Mahfudz meninggalkan warisan berupa Pondok Pesantren Babakan Tipar yang terus berkembang. Sebelum wafat pada usia 55 tahun, beliau memberikan wasiat agar para santrinya senantiasa mengikuti jejak Ulama Salaf yang teguh kepada Kitabullah dan Sunah Rasul.

Karya yang sangat dikenal dari Pondok Pesantren Assalafiyah Babakan Tipar yaitu kitab Injaazul Wa'di Min Asy'ati Taqriibil Maqshadi Fii Kaifiyatil Amali Birrub'il Mujayyabi yang ditulis oleh KH. Abdullah Mahfudz, dimana kitab ini berisi tentang pengantar Ilmu Falak khususnya berkaitan dengan tata cara menggunakan Rubu' Mujayyab, yang disusun dengan satu muqoddimah, delapan pasal dan satu khatimah.

Setelah wafatnya, kepemimpinan pesantren dilanjutkan oleh putra-putranya, yaitu KH. Afifulloh, KH. Aceng Izzul Fattah, dan KH. Haris Manshur. Pada tahun 1977, pesantren ini diberi nama Assalafiyyah oleh putra Al Marhum yang keempat, yaitu KH. Ahmad Makky, sesuai dengan pandangan ulama dalam kitab Jauhar Tauhid.

KH. Abdullah Mahfudz bukan hanya seorang ulama yang gigih mengejar ilmu, tetapi juga pembina dan penggerak Pondok Pesantren Assalafiyah Babakan Tipar. Pesantren ini tetap kokoh sebagai pusat pendidikan Islam yang menghormati warisan ilmu dan nilai-nilai keagamaan. Dengan susunan ilmu yang terstruktur, pesantren ini menjelma menjadi mercusuar keilmuan di tengah masyarakat, memancarkan cahaya yang terus menerangi generasi penerus. (ins)

Editor : Syaiful Anwar

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru