Mengulik APBDes Wedani, Desa Penghasil Tenun dengan Anggaran untuk Kelompok Wartawan Rp 10 Juta
Desa Wedani di Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, dikenal sebagai sentra produksi kain tenun. Hasil produksi kain tenun ataupun sarung dari Desa Wedani diekspor ke luar negeri khususnya ke Timur Tengah.
Selama tahun 2023, beragam kegiatan dilakukan untuk menambah keterampilan warganya oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Wedani, dibawah kepimpinan Hadi Sanjaya sebagai Kepala Desa. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan menggunakan anggaran dari Anggaran Pengeluaran dan Belanja Desa (APBDes).
Baca Juga: Kepala Desa Wedani Digugat Perbuatan Melawan Hukum
Media Lintasperkoro.com menerima salinan APBDes Desa Wedani tahun 2023. Dari salinan tersebut, tercantum daftar alokasi dana yang dikeluarkan oleh Pemdes Wedani untuk beragam kegiatan yang dilaksanakan. Diantaranya kegiatan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di Desa Wedani. Selain itu, juga terdapat anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur pertanian, jalan, hingga diperuntukkan ke kelompok wartawan.
Lebih rincinya, dalam APBDes Desa Wedani tahun 2023, beberapa alokasi anggaran yang dikucurkan antara lain untuk Pembinaan Kemasyarakatan, terdiri dari pelatihan/penyuluhan/sosialisasi kepada masyarakat di bidang hukum dan perlindungan masyarakat. Alokasinya sebesar Rp 20 juta.
Kemudian pembinaan Pemberdayaan Kesejahterana Keluarga (PKK), terdiri pelatihan pembuatan kue kering yang dianggarkan Rp 2.500.000. Selanjutnya bimbingan teknis (Bimtek) administrasi PKK, alokasinya Rp 3.500.000.
Terdapat pula pelatihan, yakni pelatihan menjahit yang dialokasikan Rp 2.500.000. Lalu pelatihan pembuatan sarung tenun sebesar Rp 2.000.000, pelatihan daur ulang dari botol bekas dianggarkan Rp 2.000.000. Dan pelatihan mutu kader PKK yang dikucurkan anggaran Rp 2.500.000.
Selain peningkatan SDM, Pemdes Wedani melalui APBDes juga mengalokasikan anggaran untuk pemberdayaan masyarakat meliputi pengadaan pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pemasaran produk (pembangunan saluran irigasi pertanian), nilainya Rp 129 juta. Semua anggaran tersebut masuk dalam tahap 1.
Baca Juga: Embung di Desa Wedani Digali, Tanahnya Diperjual Belikan, Kejaksaan Diminta Turun Tangan
Kemudian APBDes Desa Wedani tahap 3, terdapat anggaran yang dialokasikan untuk Komunitas Wartawan Gresik (KWG) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Nilainya mencapai Rp 10 juta.
“Pengembangan Sistem Informasi Desa untuk Komunitas Wartawan Gresik (KWG) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Rp 10.000.000,” demikian tulis APDes Desa Wedani, yang dikutip oleh Lintasperkoro.com, Selasa 8 Oktober 2024.
Disamping itu, anggaran juga dialokasikan untuk pengadaan komputer sebesar Rp 9 juta, pengadaan CCTV desa sebesar Rp 10.850.000, dan pendataan SDGS Desa tahun 2023 sebesar Rp 5.000.000.
Baca Juga: Bea Cukai RI Kunjungi Desa Wedani Karena Kepincut Kain Tenun
Juga dialokasikan untuk Musrenbangdes Penetapan RKPDes 2024 sebesar Rp 5.000.000, Musyawarah Desa (Musdes) penyusunan RKPDES sebesar Rp 5.000.000, biaya koordinasi Pemerintah Desa sebesar Rp 9.360.000, dan dukungan penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan kerawanan sosial sebesar Rp 4.750.000.
Masih dari data APBDes Desa Wedani, terdapat pula anggaran untuk dukungan acara seremonial di Desa sebesar Rp 8.500.000, sosialisasi tentang bahaya narkoba sebesar Rp 4.000.000, sosialisasi tentang pernikahan dini sebesar Rp 4.000.000, penyediaan alat pelindung diri, masker, dan sebagainya sebesar Rp 5.000.000, dan masih banyak alokasi lainnya.
Efianto selaku Ketua Wartawan dan Aliansi Gresik Selatan (WAGs) mengimbau agar masyarakat mengawasi pelaksanaan pembangunan atau pengadaan yang bersumber dari anggaran negara, baik itu dari APBN, APBD, hingga APBDes. Hal itu dilakukan supaya masyarakat bisa mengontrol anggaran yang muspro, dan Pemerintah tidak ugal-ugalan menggunakan anggaran untuk kepentingannya maupun kelompoknya. (*)
Editor : Syaiful Anwar