Perspektif Amar Bank tentang Outlook Perbankan Digital dan Ekonomi 2024

lintasperkoro.com
Diskusi Direksi Amar Bank dengan media di Jakarta

PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) menyoroti peran penting penetrasi internet di Indonesia, yang telah mencapai 78,19% pada 2023, dalam mendorong adopsi teknologi digital dan mentransformasi layanan keuangan, terutama pada sektor perbankan digital. Tingginya akses ke layanan keuangan memungkinkan masyarakat mengelola keuangan lebih efektif, meningkatkan kemampuan belanja, yang pada akhirnya menggerakkan ekonomi Indonesia, yang diharapkan tumbuh lebih dari 5% tahun ini.

Menanggapi perkembangan ini, Amar Bank, sebagai pionir dalam perbankan digital, berkomitmen menyediakan solusi inovatif untuk mendukung inklusi keuangan, mempercepat penetrasi layanan keuangan. 

Dalam diskusi dengan media hari ini, Amar Bank mengungkapkan pandangannya mengenai prospek ekonomi dan perbankan digital Indonesia untuk tahun 2024.

Memahami perkembangan teknologi yang telah membuka peluang perbankan digital dalam untuk memperluas akses layanan keuangan, Kevin Kane, Senior Vice President Technology Amar Bank menegaskan, “Inovasi digital dan kemajuan teknologi menjadi kunci bagi pelaku industri untuk dapat lebih adaptif terhadap kebutuhan nasabah yang terus berkembang. Berpegang pada prinsip bahwa 'teknologi harus berdampak pada kehidupan dan meningkatkan kualitas hidup’, kami berupaya terus mengeksplorasi teknologi baru untuk memberikan solusi keuangan yang cepat, aman, dan nyaman bagi nasabah ritel maupun UMKM.” 

Ia menambahkan, “Sebagai pionir perbankan digital sejak 2014, Amar Bank telah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan machine learning di seluruh kegiatan operasional kami, termasuk layanan yang dipersonalisasi untuk nasabah.”

Semangat inovasi tersebut berkontribusi pada kinerja positif Amar Bank di tahun lalu; menumbuhkan optimisme Amar Bank untuk dapat terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dan sektor perbankan digital.

Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital CELIOS, memaparkan potensi besar perbankan digital dalam pertumbuhan ekonomi nasional pada 2024.

“Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di ASEAN dan diprediksi akan mencapai 109 miliar Dolar AS pada 2025 dan perputaran uang di layanan keuangan digital di Indonesia sebesar 439 miliar Dolar AS di tahun 2025. Sejalan dengan potensi ini, tendensi masyarakat yang semakin familiar dengan berbagai transaksi digital dapat menjadi momentum bagi bank digital untuk terus memperluas jangkauan produk dan layanan ke masyarakat, khususnya pelaku UMKM. Inovasi pada teknologi dan layanan menjadi kunci utama bagi para pemain bank digital untuk memenangkan kompetisi dalam sektor perbankan digital dan berkontribusi pada perekonomian Indonesia.”

Outlook Perbankan Digital 2024 di Indonesia

Nailul juga menyampaikan bahwa 2024 akan menjadi momentum pesatnya perkembangan layanan keuangan digital di Indonesia. Untuk itu, industri perbankan dituntut untuk bisa beradaptasi dalam memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin banyak memanfaatkan teknologi digital karena beberapa sebab, yaitu:

Preferensi masyarakat untuk layanan online banking atau mobile app daripada transaksi keuangan secara fisik menuntut pelaku industri perbankan untuk mendorong transformasi layanan yang lebih cepat dan adaptif.

Data Bank Indonesia menunjukkan perlambatan pertumbuhan akun kartu kredit seiring dengan kenaikan jumlah pengguna akun keuangan digital. Termasuk di dalamnya pembiayaan yang menunjukkan bahwa masyarakat akan lebih memilih pembiayaan digital daripada via kartu kredit.

Tahun 2024 masih akan diwarnai oleh konsolidasi industri perbankan yang bergerak menuju era digital. Terdapat proses akuisisi bank untuk menjadi bank digital baru, serta pengembangan ekosistem digital.

Jumlah transaksi layanan keuangan digital pada 2025 diproyeksikan 1,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan 2023, dengan layanan pembayaran digital sebagai pendorong utama.

Besarnya jumlah pelaku UMKM di Indonesia yang mencapai 64 juta menjadi peluang bagi perbankan digital untuk memperluas akses layanan keuangan termasuk pembiayaan usaha. 

Tantangan perbankan digital, termasuk pengetahuan keuangan masyarakat (financial knowledge) yang masih rendah, bahkan di bawah rata-rata negara Asia lain. Dengan minimnya pengetahuan keuangan individu, perbankan digital perlu mempersiapkan sistem dan sumber daya manusia dengan keterampilan digital yang kuat, berfokus pada pengetahuan digital, penguasaan teknologi, dan kesiapan dalam menghadapi tantangan di masa depan untuk bisa berkompetisi di industri dan menghadirkan inovasi secara cepat dan adaptif.

Kinerja Positif dan Optimisme Amar Bank di 2024

Sejalan dengan pandangan Nailul, Amar Bank optimis bahwa kemajuan teknologi digital dan peningkatan inklusi keuangan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih positif di 2024. Melalui inovasi berbasis teknologi, Amar Bank berupaya meningkatkan akses layanan keuangan bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM.  

David Wirawan, Senior Vice President of Finance Amar Bank memproyeksikan pertumbuhan signifikan sektor perbankan digital akan tetap sejalan dengan peningkatan konsumsi masyarakat dan tren digitalisasi.

“Tahun 2024 akan menandai peningkatan adopsi layanan digital dan perluasan kemitraan strategis untuk mendorong inovasi serta jangkauan layanan yang lebih luas,” ujarnya. 

Selain itu, Amar Bank juga melakukan pendekatan yang berfokus pada inovasi terkini yang disebut Collaborative Embedded Banking and Finance. Dengan Inovasi ini, berbagai pemain non-perbankan dapat menyematkan layanan perbankan digital ke dalam platform ekosistem digital mereka.

Pertumbuhan sektor perbankan juga dirasakan oleh Amar Bank yang telah dipercaya oleh lebih dari 530.000 pengguna yang telah mengunduh aplikasi Amar Bank di berbagai wilayah di Indonesia.

David menyampaikan, “Sebagai pionir bank digital yang fokus dalam memberikan solusi keuangan inovatif bagi UMKM, Amar Bank mencatat kinerja bisnis yang membanggakan. Pada kuartal ketiga tahun 2023, kami meraih laba sebesar Rp162,17 miliar atau meningkat 193,81% YoY, dengan penyaluran kredit yang prudent meningkat 15,56%, mencapai Rp2,47 triliun. Amar Bank juga berhasil mempertahankan rasio kredit bermasalah yang cukup baik di level 1,56%. Kinerja positif ini menjadi landasan bagi kami untuk tetap optimis mencapai pertumbuhan yang signifikan di 2024.” 

Komitmen Amar Bank dalam Hadirkan Solusi Perbankan Digital Inovatif

Kinerja positif Amar Bank dapat terwujud berkat adopsi teknologi, sehingga dapat menghadirkan solusi perbankan digital unggulan.

Kevin Kane, Senior Vice President Technology Amar Bank mengatakan, “Di Amar Bank, kami  selalu mengedepankan teknologi dalam menghadirkan layanan keuangan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Memanfaatkan kemampuan big data, analitik, teknologi kecerdasan buatan, dan machine learning, kami menciptakan solusi keuangan yang inovatif, cepat, aman, dan nyaman, sesuai dengan tantangan perbankan digital yang terus berkembang. Kami berharap keandalan Amar Bank dalam adopsi teknologi digital dapat memperluas akses layanan keuangan serta mendukung peningkatan inklusi keuangan di Indonesia.”

Amar Bank Memberdayakan Inklusi Keuangan yang Berdampak Positif bagi UMKM

Kemampuan Amar Bank dalam memahami kebutuhan nasabah dan didukung keandalan dalam memanfaatkan teknologi, menghasilkan beragam solusi keuangan inovatif, termasuk platform Amar Bank dan juga Tunaiku.

Abraham Lumban Batu, Senior Vice President Retail Banking Amar Bank mengatakan, “Kami berfokus pada inklusi keuangan, khususnya untuk UMKM, melalui layanan keuangan yang solutif dan reliable. Melalui aplikasi Amar Bank, kami menghadirkan platform mobile-only intelligent bank berbasis cloud pertama di Indonesia, yang menggabungkan teknologi kecerdasan buatan untuk layanan perbankan yang personal dan inovatif. Kami juga memberikan solusi komprehensif bagi kebutuhan masyarakat akan pendanaan melalui produk pinjaman digital, Tunaiku, yang telah berhasil memimpin segmen pinjaman digital bagi UMKM."

Sejak diluncurkan pada 2014, Tunaiku telah melayani hampir 400.000 UMKM dan menyalurkan lebih dari 1 juta pinjaman dengan total lebih dari Rp10 triliun. Tunaiku menjadi pendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan bisnis mikro di Indonesia. Memanfaatkan teknologi big data, Tunaiku memberikan akses pinjaman produktif bagi UMKM. (dit)

Editor : Syaiful Anwar

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru