Siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Mejayan, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur, menebar aroma mewangi dengan mempersembahkan kejuaraan di ajang kompetisi Pemilihan Putra Putri Duta Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun 2024.
Sang 'Lady Diana' from SMPN 1 Mejayan itu tak lain adalah Princess Cerilloven Restu Nawafil, siswi Kelas VIII. Di tangannya, juara pertama sebagai Putri Duta Lingkungan Hidup Tahun 2024 berhasil dipersembahkannya.
Baca juga: Kebakaran di Depan Polsek Mejayan, Kabupaten Madiun
Sementara dalam ajang pemilihan yang sama, Muhamad Aegista Catra Lesta, siswa Kelas VIII, mendapat anugerah juara ke tiga Putra Duta Lingkungan Hidup 2024. Kedua siswa terbaik SMPN 1 Mejayan itu berjuang ketat sepanjang kompetisi, hingga kilauan gemilang prestasi yang didapatnya.
"Tidak mudah untuk sampai ke sebuah posisi yang menyenangkan hati. Berpikir, belajar, berkreasi, berinovasi, sepanjang hari tanpa berhenti. Sampai semua mimpi yang saya cari itu terjadi pada hari ini," ungkap Princess, kepada jurnalis, pada Jumat (5/7/2024).
Panitia menetapkannya sebagai sang juara dengan skor puncak, setelah Princess sanggup mempertahankan dengan kokoh presentasinya di hadapan sejumlah juri. Dan karya tulis ilmiah sebagai 'peluru tempur' Princess itu berjudul "Pemanfaatan Batok Kelapa Pembawa Berkah".
Secara ilmiah, Princess sanggup memaparkan kepada dewan juri, bahwa limbah sampah batok kelapa bisa disulap menjadi berbagai sarana kebutuhan hidup manusia.
Limbah asal buah kepala itu dalam presentasi Princess, diolah menjadi sejumlah barang berguna, diantaranya arang briket, masker kecantikan, pupuk organik, karya seni dan lainnya.
"Ini merupakan langkah bijak manusia dalam menangani sampah batok kelapa, ketimbang dibuang tak bernilai. Selain itu, bisa mencari nilai ekonomi bagi masyarakat area perkebunan kelapa, dan warga Madiun," cetus Princess.
Sedangkan Muhamad Aegista Catra dinobatkan sebagai juara ke tiga, setelah presentasinya memanfaatkan kaleng bekas Lebaran menjadi produk bernilai ekonomi itu diterima dewan juri.
Sebelumnya, ide ilmiah Aegista itu diuji dewan juri melalui tahapan audisi, pembuktian KTI, pembuatan video, presentasi berupa PPT serta wawancara oleh para juri.
"Cita-cita saya, pribadi saya kelak harus berguna untk bangsa dan negara Indonesia. Salah satu cara yang saya tempuh, mengikuti ajang sepeti ini. Hal ini untuk mengukur sejauh kemampuan saya," tutur Aegista.
Melihat anak didiknya sanggup menjadikan SMPN 1 Mejayan sebagai taman dengan aneka warna bunga, kepala sekolah setempat, Agus Sucipto, S.Pd., M.Pd., memberikan apresiasi tiada berkesudahan.
Menurut Agus Sucipto, keberhasilan siswa dalam meraih prestasi ini diharapkan dapat memotivasi para siswa lainnya. Agar para siswa dapat lebih mengembangkan potensi serta kemampuannya, baik bidang lingkungan hidup maupun lainnya.
"Piala kejuaraan ini sebagai bukti, baiknya kualitas pembinaan terhadap siswa dalam pembuatan karya tulis ilmiah di SMPN 1 Mejayan," berbangganya Agus Sucipto. (fin)
Editor : Syaiful Anwar