Pembangunan infrastruktur yang semakin meningkat di wilayah Kalimantan Timur, apalagi adanya pembangunan Ibukota Nusantara/IKN, kebutuhan akan bahan material bangunan yang berkualitas juga dipastikan ikut meningkat. Bahan material yang ber-Standar Nasional Indonesia (SNI) diharapkan dapat menjadi pilihan utama dalam mendukung keberhasilan pembangunan infrastruktur.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama dan Layanan Informasi Badan Standardisasi Nasional (BSN), Zul Amri mengatakan, momentum BSN menyelenggarakan pameran Indonesia Quality Expo (IQE) pada tanggal 9 – 12 November 2023 di Gedung Dome Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC), Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, dapat sekaligus menjadi ajang memperkenalkan produk material bahan bangunan ber-SNI di wilayah Kalimantan Timur.
Baca juga: Usulan Indonesia Resmi Jadi Standar ISO Sistem Peringatan Dini Gerakan Tanah
“IQE ke-11 menampilkan berbagai produk unggulan ber-SNI, beberapa diantaranya dari industri bahan material bangunan,”ujar Zul.
Industri yang menjadi peserta tersebut, lanjutnya, akan menampilkan produk unggulannya yang ber-SNI seperti bata ringan, pipa, metal dan sebagainya.
Selain itu, dalam IQE ke-11 juga menghadirkan salah satu Lembaga penilaian kesesuaian yang terakreditasi yang memiliki ruang lingkup pengujian di bidang material bahan bangunan yaitu PT IAPMO Indonesia.
“Saya meyakini dengan semakin mengenalkan produk SNI Material Bahan Bangunan ke masyarakat, maka aktifitas pembangunan infrastruktur dan juga untuk kebutuhan pengembangan perumahan, pemangkukepentingan akan semakin aware terhadap produk yang aman, tahan lama, dan tentunya lulus uji sesuai persyaratan dalam SNI,” ujarnya.
Produk ber-SNI dipamerkan di IQE
Produk material bahan bangunan menjadi salah satu produk yang dipamerkan di IQE. Menurut Zul, banyak produk ber-SNI ditampilkan di IQE.
“Beberapa perusahaan menengah dan besar penerap SNI yang selama ini menjadi role model BSN dalam penerapan SNI seperti PT Pupuk Kujang; PT. Pupuk Kaltim; PT Antam, Tbk UBPP Logam Mulia; dan PT TUV Nord Indonesia turut ambil bagian dalam Pameran IQE bahkan membawa UMK binaannya yang sudah menerapkan standar,” ujar Zul.
Peserta IQE lainnya dari Kabupaten Muara Enim; BPKAD Provinsi Jawa Timur; KABUPATEN MUARA ENIM – Dinas Perkebunan; Dinas Perindagkop Provinsi Kalimantan Timur; Bank Indonesia; UPT Pasar Merdeka Samarinda; PT Sinar Nusantara Industries; Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu Kementerian Perdagangan RI; Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) Kementerian Kelautan dan Perikanan RI; Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kutai Timur; Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kutai Timur; PT.Harapan Widyatama Pertiwi (Unilon Pipe); PT.Union Metal; serta PT IAPMO Group Indonesia.
Baca juga: BSN Turun ke Jalan Kampanyekan Pentingnya Produk Ber-SNI
Selain peserta pameran IQE, kegiatan lomba-lomba edukasi SNI juga didukung oleh perusahaan yaitu PT. Pupuk Kaltim, PT PLN Pusat Sertifikasi (Pusertif), PT Pertamina Lubricants, PT Mayora Indah, Tbk, PT Sinar Sosro, PT Kencana Gemilang (Miyako), PT. Wilmar Nabati; serta Wings Group.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Timur, Heni Purwaningsih mengatakan penerapan SNI menjadi satu hal yang penting untuk terus didorong di saat tuntutan atas keamanan dan keselamatan konsumen, semakin meningkat.
“Selain itu juga tantangan kita saat ini dengan berbagai isu nasional dan internasional seperti masalah persaingan dagang yang tidak adil, kecelakaan, bencana, kerusakan lingkungan hingga adanya persyaratan teknis internasional yang harus dipenuhi untuk kita bisa ekspor ke negara lain,” tutur Heni.
Tantangan tersebut, lanjutnya, perlu diantisipasi salah satunya bagaimana menghasilkan produk yang aman dan berkualitas yaitu yang ber-Standar Nasional Indonesia (SNI).
Saat ini, pihaknya terus menyusun dan mengimplementasikan kebijakan strategis Dinas diantaranya mendorong akreditasi untuk Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) di wilayah Kaltim, terutama yang berada di bawah naungan Dinas (seperti BPSMB Samarinda) untuk terakreditasi.
Baca juga: Standar Dukung Kemajuan Kecerdasan Buatan
Sosialisasi pentingnya SNI ke pelaku usaha dan UKM, membangun kerjasama dengan pemerintah pusat untuk program pembinaan UKM meraih SNI, serta bekerjasama dengan Dinas terkait untuk meningkatkan pengawasan barang beredar di wilayah Kaltim.
“Hingga saat ini, komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim untuk penerapan SNI sudah kami tunjukkan, diantaranya dengan telah disertifikasinya beberapa produk, serta pasar rakyat seperti Pasar Merdeka, Taman Rawa Indah, dan satu pasar yang masih dalam proses SNI,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya melalui BPSMB juga terus menambah ruang lingkup sertifikasi yang diakreditasi Komite Akreditasi Nasional/KAN. Juga bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian untuk meningkatkan Tingkat Kandungan Lokal/TKDN pelaku usaha.
“Yang dalam waktu dekat ini, komitmen Kaltim juga kami tunjukkan melalui kepesertaan di Indonesia Quality Expo (IQE) yang akan diselenggarakan pada tanggal 9 hingga 12 November 2023 di Gedung Dome Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC), Balikpapan, Kalimantan Timur. Dalam IQE akan kami tampilkan produk unggulan Kaltim yang sudah ataupun sedang proses meraih SNI,” ungkap Heni. (gik)
Editor : Ahmadi