Black Swan Effect

Reporter : Redaksi
Black Swan Effect

Black Swan Effect. Bahkan perusahaan yang paling kuat sekalipun akan terimbas efek ini. Betapa hebatnya dampak dari efek ini dan terjadinya bisa tiba-tiba.

Sebetulnya gejala dari Black Swan Effect ini semestinya sudah muncul di setiap perusahaan, namun penanganan dan persiapan yang tidak terstruktur, sistematis dan masif akan membuat efek ini cukup menggoncang perusahaan.

Baca juga: Polisi Tetapkan Dua Tersangka Pengeroyokan Jurnalis Kompas TV

Kata kuncinya adalah adaptasi dan inovasi bisnis. Kemampuan perusahaan untuk tetap "sadar" bahwa tidak ada yang abadi dalam bisnis, semua ada masa atau trend-nya dan itu berpola.

Maka, kekuatan dari market dan consumer research dan R&D menjadi sangat vital bagi perusahaan. Kemampuan "membaca" perilaku dan trend ini yang membuat perusahaan bisa bertahan dari efek ini. Termasuk saya, anda, kita akan menjadi "usang" jika tidak mampu membaca trend dan meng-upgrade ASK (attitude, skill, knowledge).

Contoh yang terdampak Black Swan Effect ialah Kompas TV. Kompas TV disebut jadi media paling kaya di Indonesia, tapi kok bisa sekelas Kompas melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), bahkan tidak mampu gaji karyawannya.

Masing ingat, Gita Maharkesri, Presenter cerdas Kompas TV ini belakangan pernah menjadi sorotan berkat laporan berita pemecatannya akibat dari dampak efisiensi. Bukan perkara pemecatan biasa, berita ini sekaligus bikin orang terheran-heran kok bisa legend, Media paling kaya se Indoneisa, masak harus efisiensi tidak mampu gaji karyawannya?

Selamat datang di era Black Swan Effect. Singkatnya, fenomena angsa hitam atau teori kejadian angsa hitam adalah “Metafora dari kejadian luar biasa yang tidak terduga, terjadi secara tiba-tiba, berdampak besar, dan baru terasa masuk akal setelah kejadian”.

Ungkapan latin ini berasal dari sejak dulu, orang hanya berkeyakinan bahwa angsa berwarna putih. Hingga pada akhirnya tahun 1697, ada seorang pelaut Belanda yang melihat angsa hitam hidup Australia. Jadi bisa disimpulkan metafora ini jadi bukti, “Apa yang kita yakini selama ini, bisa saja berubah karena berbagai kejadian luar biasa dan berdampak pada hidup kita”.

Sama halnya dengan Kompas TV. Dulu, Kompas TV jadi media andalan buat semua orang cari berita sampai akhirnya baca koran, koran gak laku. Pindah nonton TV, TV gak laku.

Pindah ke sosial media (sosmed) dan media online. Begtu semua orang punya sosmed, mereka buat “media” mereka sendiri. Ditambah lagi kemunculan Artificial Inteligence (AI), yang ternyata bisa melawan Google yang menghancurkan lapak jualan para wartawan.

Tidak ada ya g punya ekspektasi, industri media bisa sehancur ini. Kehancuran ini terjadi terlalu tiba-tiba dan tidak ada yang pernah menyangka market behavoiur akan berubah secepat ini. Sama halnya dengan KODAK. Dulunya jadi raja film dan fotografi, tapi industrinya mendadak mati karena tidak berinovasi lagi.

Nokia. Dulu raja handphone paling canggih pada masanya, sekarang hilang gitu saja karena tidak bisa adaptasi dengan teknologi.

Dulu Kompas bisa saja bilang mereka paling kaya, tapi pada akhirnya mereka bisa “kalah telak” begitu melihat fakta bahwa industry media sedang berada dalam era kehancuran lebih awal dari prediksi mereka.

Lalu gimana solusinya?

Solusinya adalah cepat-cepat membangun indutri baru waktu bisnis lagi tinggi-tingginya. Kadang owner bisnis itu terjebak dengan rayuan : ya udahlah. Bisnis sudah stabil, profit bagus, semua aman. All good alah. Padahal disitulah momen jebakan seharusnya dimanfaatkan untuk ambil kendali.

Bisa saja kan, waktu zaman kejayaannya, Kompas TV bisa bikin bisnis baru, enta e-course master class dengan News Anchor, atau bikin produksi film sendiri buat dijual ke bioskop, Neflix, atau bisnis lain.

“Kita tidak bisa memprdiksi masa depan, karena waktu memiliki caranya sendiri untuk mengejutkan kita dengan kejadian yang tidak dapat kita prediksi dari masa lalu atau saat ini.” Nassm Nicholas Taleb. (*)

*) Source : Stefanus Gunawan (Chief Marketing Officer Holding Group)

Editor : Mula Eka P.

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru