Situasi kondusif di Desa Punduttrate, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, seketika gempar pada Minggu malam (14/1/2024) sekitar pukul 19.30 WIB. Penyebabnya, ada aksi pembacokan yang dialami oleh Ahmad Sa’dan (50 tahun), warga Desa Punduttrate.
Ahmad Sa’dan mengalami luka parah di bagian lengan kirinya akibat sabetan parang yang dilakukan oleh Aziz alias Karet. Antara pelaku (Azis) dan korban masih tetangga.
Baca juga: Tanah dari Tambang Ilegal Jadi Bahan Urug Perumahan
Peristiwa itu berawal saat Azis datang dari arah Desa Metatu melewati warung kopi milik Joni. Di warung tersebut, Ahmad Sa’dan menyapa Azis. Entah kenapa, Azis pulang dan kembali ke warung Pak Joni sambil membawa parang. Seketika itu, langsung melayangkan senjata tajam tersebut ke arah Ahmad Sa’dan.
Dengan sigap, Ahmad Sa’dan menangkis parang tersebut dengan tangan kirinya. Akibatnya, tangan kirinya terkena sabetan parang hingga mengalami luka parah. Ahmad Sa’dan lalu meminta bantuan ke warga. Tak lama kemudian, dia dibawa ke Puskesmas Metatu untuk dilakukan pengobatan.
Kepala Desa (Kades) Punduttrate, Muslich mengungkapkan, peristiwa berdarah itu terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Menurutnya, Ahmad Sa’dan mengalami luka cukup parah, dan dirujuk ke RSUD Ibnu Sina.
Baca juga: Tambang Galian C Ilegal di Desa Punduttrate Kembali Beroperasi
"Sekarang dirawat intensif di RSUD Ibnu Sina," katanya.
Aksi pembacokan itu sampai ke Polres Gresik. Mendapati laporan, Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan menurunkan tim untuk mengejar pelaku. Keesokan harinya pada Senin (15/1/2024), Azis berhasil ditangkap. Pelaku sebelum ditangkap sempat bersembunyi di plafon rumah kosong di Desa Punduttrate.
AKP Aldhino Prima Wirdhan mengungkapkan, pelaku ditangkap pada Senin (15/1/2024) sekitar pukul 16.00 WIB. Kini, Azis masih diperiksa oleh penyidik Satreskrim Polres Gresik.
Baca juga: Di Desa Punduttrate, Embung Digali Excavator, Tanahnya Dijual Dibuat Material Urug
AKP Aldhino Prima Wirdhan belum bisa menyebutkan tentang motif pelaku melakukan pembacokan.
"Kami masih melakukan pendalaman terkait motif dan penyebab penganiayaan tersebut, termasuk apakah juga ada pengaruh miras saat melakukan penganiayaan. Akan kami sampaikan perkembangan lebih lanjut,” katanya. (adi)
Editor : Syaiful Anwar