Inisial AC (45 tahun), tersangka kasus korupsi yang membobol rekening daerah Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), sebesar Rp 3 miliar lebih, mengaku menggunakan dana tersebut untuk berjudi online dan membayar utang. Pengakuan tersebut disampaikan AC saat pemeriksaan di Kejaksaan Tinggi Sumbar, Selasa (29/10/2024).
“Menurut pengakuannya, uang itu digunakan untuk judi online dan membayar utang,” ujar Kasi Penkum Kejati Sumbar, M Rasyid kepada wartawan, Selasa (29/10/2024).
Baca juga: Direktur Utama PT Ikhlas Maju Sejahtera Jadi Tersangka Dugaan Korupsi
Rasyid menjelaskan bahwa pembobolan rekening bagian umum Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, yang terjadi pada November hingga Desember 2023, dengan total nilai mencapai Rp 3 miliar lebih.
Dari total tersebut, sekitar Rp 1,6 miliar telah dikembalikan kepada penyidik Kejati Sumbar. Kasus Pembobolan Dana Daerah Sebelumnya, AC, yang merupakan mantan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bagian (Kabag) Umum Sekretariat Pemkab Dharmasraya, ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan merugikan keuangan negara senilai Rp 3 miliar lebih. Ia dikenakan sanksi berdasarkan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi.
Baca juga: 3 Orang Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Mobil Ambulance di Subang
“Setelah menetapkan AC sebagai tersangka, kami melakukan penahanan selama 20 hari ke depan,” tambah Rasyid.
Setelah dilakukan penyelidikan, status kasus ini dinaikkan menjadi penyidikan pada September 2024, dengan pemeriksaan terhadap 41 saksi di lingkungan Pemkab Dharmasraya, termasuk Sekretaris Daerah. Modus Operandi Pembobolan Rekening AC berhasil membobol rekening bagian umum karena memiliki akses berupa username dan password.
Baca juga: 2 Mantri dan Kepala Unit BRI Pasar Ciawi Jadi Tersangka Dugaan Korupsi
“Sebelum diangkat menjadi Plt Kabag Umum, AC menjabat sebagai bendahara, sehingga memiliki akses ke rekening tersebut,” jelas Rasyid. (*)
Editor : Bambang Harianto