Adanya pemberitaan secara sepihak pada salah satu platform media online yang tidak terverifikasi Dewan Pers, yang menyebutkan bahwa menu makanan warga binaan di Rutan (Rumah Tahanan Negara) Kelas II B Rengat hanya ikan asin dan sayur kangkung. Pemberitaan tersebut dibantah keras oleh pihak Rutan Rengat.
Begitu juga dengan anggaran menu makanan yang disebutkan mencapai angka triliun rupiah, juga ditampik pihak Rutan Kelas II B Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau.
Baca juga: Jelang Malam Pergantian Tahun, Rutan Rengat Kembali Gelar Penggeledahan Kamar Hunian Warga Binaan
Kepala Rutan Kelas II B Rengat Kanwil Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Riau, Ridar Firdaus Ginting didampingi sejumlah pejabat Rutan Rengat, menyatakan berita yang menyebutkan bahwa menu makanan warga binaan hanya ikan asin dan sayur kangkung, serta anggaran makan sebesar Rp1,3 triliun adalah hoax atau berita bohong, tidak berdasar dan tidak jelas sumbernya.
Untuk diketahui, sebut Ridar Ginting, sejauh ini tidak ada persoalan terkait menu makanan warga binaan di Rutan Rengat, karena sangat baik dan sudah sesuai tata kelola jatah makanan yang ditentukan, baik dari segi kecukupan gizi, kebersihan dan proses pengolahan.
Bahkan, lanjut Ridar Ginting, tempat pengolahan makan di Rutan Rengat telah memperoleh sertifikat dapur higienis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Inhu. Selain itu, menu makanan yang disajikan untuk dibantap warga binaan setiap hari, juga sudah dilengkapi dengan daftar menu harian.
"Artinya apa? Setiap hari menu makan warga binaan tersebut selalu bertukar, sesuai dengan daftar yang telah ditetapkan. Dan untuk besaran anggaran makan warga binaan selama satu tahun di Rutan Rengat sekitar Rp6,5 miliar yang pemenang tendernya ditentukan LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) pusat," tegas Ridar Firdaus Ginting.
Beberapa warga binaan penghuni Rutan Rengat mengaku menerima dan cukup puas dan dengan menu makan yang disediakan pihak Rutan. Seperti yang diungkapkan Tarmizi (42 tahun). Tahanan kasus ilegal loging tersebut menyebutkan bahwa setiap hari menu makan yang dikasi pihak Rutan sangat layak dan rasanya juga enak.
Baca juga: 18 Orang Warga Binaan Rutan Rengat Menerima Remisi Khusus
"Setiap hari menu lauk pauk yang kami makan bervariasi, kadang ayam goreng, ikan laut, telor goreng, ikan asin, dan bahkan rendang daging sapi. Tidak hanya nasi, sambal dan lauk, dalam tempat makan tersebut juga terdapat sayur serta buah seperti nanas, pisang, dan kates atau pepaya," tutur Tarmizi.
Dalam satu hari lanjutnya, dirinya bersama warga binaan lain mendapat jatahakan tiga kali dalam satu hari. Dan bahkan, setiap tiga hari sekali mereka mengaku mendapatkan menu bubur kacang hijau, atau kalak pisang dan ubi, singkatnya.
Hal senada juga diungkapkan Pipin (34 tahun) dan Desinta (29 tahun). Dua orang warga binaan penghuni Rutan Rengat yang tersandung kasus narkoba itu juga mengaku bahwa setiap hari mereka menerima menu makan yang layak dan sehat.
Baca juga: Rutan Rengat Razia Kamar Hunian Warga Binaan
"Tidak hanya menu makan, kami disini juga mendapatkan menu bubur dan buah. Selain itu, pembinaan terhadap kami warga binaan yang dilakukan pihak Rutan juga sangat baik, diantaranya pembinaan rohani seperti shalat berjamaah, magrib mengaji, serta yasinan mingguan yang mendatangkan ustadz dan ustadzah dari luar," ucapnya.
Tidak hanya itu lanjut mereka, pembinaan kesehatan jasmani warga binaan juga diperhatikan pihak Rutan. Setiap sore ada kegiatan olahraga dan pagi ada kegiatan senam sehat harian bersama ibuk-ibuk darma wanita.
"Ada banyak program pembinaan lain yang diberikan pihak Rutan pada kami wbp, seperti tata cara budidaya ikan, ayam kampung, menjahit, pangkas rambut, bengkel, serta pelatihan barista yang nantinya bisa menjadi bekal kami saat bebas dan kembali kepada keluarga dan masyarakat," tutupnya. (*Anhar)
Editor : Bambang Harianto