Langkah Achadun alias Rudi dalam praktik memperjual belikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi secara ilegal terhenti di tangan Polres Pasuruan. Diapun diproses hukum dan dijadikan tersangka.
Pasal yang dikenakan terhadap Achadun alias Rudi ialah Pasal 55 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi Sebagaimana telah diubah dalam Pasal 40 angka 9 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2022 Tentang Cipta Kerja sebegaimana telah diubah dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang.
Baca juga: 6 Bulan Terungku Bagi Pengusaha Asal Pasuruan yang Dumping Limbah B3
Kini, Achadun alias Rudi menghadapi palu Hakim di Pengadilan Negeri Bangil. Dalam sidang dengan perkara nomor 96/Pid.Sus-LH/2025/PN Bil, A. A. Gde Yoga Putra selaku Jaksa Penuntut Umum dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangil menyebutkan, Achadun alias Rudi memiliki gudang penimbunan BBM bersubsidi yang diperjual belikan secara ilegal di Gudang tepi jalan pantura Pasuruan-Probolinggo, Dusun Kramat, Desa Sedarum, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan.
Baca juga: Pengedar Rokok Ilegal di Pasuruan Dituntut 3 Tahun Penjara
Achadun alias Rudi melakukan niaga BBM secara ilegal, kemudian ditangkap oleh Polres Pasuruan pada 20 Februari 2024 sekitar pukul 12.00 WIB.
Baca juga: Wasono Hadapi Sidang Usai Edarkan Jutaan Rokok Ilegal
“Achadun alias Rudi melakukan tindak pidana yang menyalahgunakan Pengangkutan dan/atau Niaga Bahan Bakar Minyak, bahan bakar gas, dan/atau liquefied petroleum gas yang disubsidi dan/atau penyediaan dan pendistribusiannya diberikan penugasan Pemerintah,” ungkap Jaksa dalam dakwaannya di sidang Pengadilan Negeri Bangil, Kabupaten Pasuruan. (*)
Editor : Bambang Harianto
