BKHIT Surabaya Evaluasi Perlakuan terhadap OPTK Bawaan Gandum

Kebutuhan terhadap gandum dalam negeri, baik untuk sektor industri pangan maupun pakan masih sangat tinggi.
Selama Tahun 2023, tercatat 2,8 juta ton gandum yang dimasukkan melalui pintu-pintu pemasukan di Jawa Timur (Jatim). Hal ini berpotensi membawa OPTK masuk ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
Baca Juga: Pengiriman Ribuan Ekor DOC ke Batam Gagal
Menanggapi hal tersebut, BKHIT Surabaya gelar evaluasi perlakuan terhadap OPTK bawaan gandum, pada Kamis (28/12/2023). Acara ini diikuti 32 perwakilan importir gandum di wilayah Jatim.
Baca Juga: Durian Parigi Moutong Diekspor ke Tiongkok
"Dari hasil intersepsi pemeriksaan karantina selama tahun 2023, tercatat temuan positif OPTK terbawa gandum, diantaranya Cendawan Tilletia spp dan Gulma Agropyron repens," ungkap Cicik Sri Sukarsih, Pejabat Tinggi BKHIT Jawa Timur dalam sambutannya.
Koordinator Bidang Karantina Tumbuhan, Iman Suryaman dalam paparannya menambahkan bahwa pemasukan gandum yang akan datang mewajibkan importir memiliki Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT) sesuai Undang Undang nomor 21 tahun 2019 dan Permentan nomor 73 tahun 2012.
Baca Juga: Karantina Aceh Musnahkan Hewan dan Tumbuhan Ilegal
"Perusahaan pengimpor gandum harus berstatus IKT. Dengan memilikinya, importir harus memiliki fasilitas produksi, fasilitas perlakuan, SOP pembongkaran dan pengangkutan biji gandum," pungkas Iman. (dit)
Editor : Mula Eka P.