Dana Hibah KPU Gresik dari Rp 61 Miliar ke Rp 65 Miliar Diusut Kejaksaan

Reporter : Anang Supriyanto
Kantor KPU Gresik. Inzet : Kepala Kejari Gresik dan Kasi Pidsus saat konpers

Berkas dengan 6 halaman masih tertumpuk bersama beberapa berkas lainnya. Tertumpuk di meja Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani. Menunggu tandatangan si empunya.

Berkas tersebut merupakan tindaklanjut dari surat rekomendasi dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Gresik, Nomor : 270/528/437.77/2023, Perihal : Rekomendasi Dana Hibah Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik Tahun 2023, tanggal 27 Juni 2023. Setelah dibaca dengan seksama halaman demi halaman, Bupati Gresik kemudian menandatanganinya pada 3 Juni 2024.

Baca juga: Joko Pristiwanto dan Fransiska Dyah Ayu Dituntut 1 Tahun 6 Bulan

Berkas yang ditandatangani merupakan Surat Keputusan (SK) Bupati Gresik Nomor : 270/ 657 /Hk/437.12/2024 tentang Penerima Hibah Daerah berupa uang kepada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik untuk pendanaan kegiatan Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Gresik Tahun 2024.

KPU Daerah Gresik mengajukan anggaran ke Pemerintah Kabupaten Gresik melalui surat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik, Nomor : 1202/PP.01.2-SD/3525/2023, Perihal : Penyampaian Rincian Kebutuhan Pendanaan Kegiatan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Gresik Tahun 2024, tanggal 12 Juni 2023. Dana tersebut diajukan untuk Pelaksanaan Pilkada Tahun 2024.

Dalam SK Bupati Gresik Nomor : 270/ 657 /Hk/437.12/2024 tentang Penerima Hibah Daerah berupa uang kepada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik, tercantum nilai dana hibah yang diberikan ke KPU Gresik.

“Menetapkan Penerima Hibah Daerah Berupa Uang Kepada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik sebesar Rp65.677.764.000,” demikian petikan dari SK Bupati Gresik Nomor : 270/ 657 /Hk/437.12/2024 yang salinannya didapat Lintasperkoro.com pada Sabtu, 19 Juli 2025.

Hasil dari Pilkada Gresik, KPU Kabupaten Gresik menetapkan pasangan nomor urut 1 yaitu Fandi Akhmad Yani - Asluchul Alif sebagai pemenang melawan Kotak Kosong. Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati tersebut meraih kemenangan dengan perolehan suara sebanyak 366.944 suara atau 59,72�ri total suara sah dalam Pilkada Gresik 2024. Rinciannya, Kotak kosong memperoleh 247.479 suara, suara tidak sah tercatat sebanyak 35.749 suara, dan golput atau masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya mencapai 321.568 orang.

Dengan demikian, Fandi Akhmad Yani dan dr. Asluchul Alif ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gresik terpilih periode 2024-2029. Penetapan dilakukan saat Rapat Pleno yang digelar di Hotel Aston Gresik pada Kamis malam, 6 Februari 2025.

Penetapan itu juga dilakukan seiring dengan hasil gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi, yang diajukan oleh M. Ali Murtado. Keputusan MK tersebut dituangkan dalam Putusan Nomor 131/PHPU.BUP-XXIII/2025, yang bersifat final dan mengikat.

M. Ali Murtado alias Ali Candi mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi karena mencium aroma kejanggalan selama proses pelaksanaan Pilkada Gresik. Salah satu kejanggalan yang ditemukan oleh Ali Candi ialah pemakaian anggaran KPU Gresik yang tidak transparan dan akuntabel.

Karena itulah, Ali Candi melalui Gerakan Persatuan Pribumi (GenPABUMI) turun ke jalan untuk melakukan aksi demonstrasi. Tuntutannya agar KPU Gresik transparan dan akutanbel dalam pemakaian anggaran hibah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik.

Ali Candi bersama GenPABUMI dan elemen masyarakat lainnya termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat Front Pembela Suara Rakyat (LSM FPSR) demo di depan kantor KPU Gresik dan DPRD Gresik.

Ali Candi bersama GenPABUMI saat demo di kantor KPU Gresik.

Baca juga: Genpatra Datangi Kejari Gresik, Sampaikan 6 Poin Penting

“Kami kesini (Kantor KPU Gresik) supaya KPU ada transparasi ke masyarakat umum, yaitu rakyat Gresik karena yang dipakai Pilkada 2024 itu uang rakyat. Anggaran Rp 84 miliar diperuntukkan apa saja biar semua mengerti. Kami melakukan aksi demo guna menyampaikan 3 tuntutan. Pertama, usut anggaran penyelenggaraan Pilkada Gresik 2024. Kedua, wujudkan Pilkada Gresik yang transparan dan bersih. Ketiga, permintaan dokumen laporan pertanggung jawaban penggunaan dana Pilkada 2024 sebesar Rp 84 miliar dari APBD Gresik,” ujar Ali Candi saat berorasi di depan kantor KPU Gresik pada Senin siang, 3 Februari 2025.

Diusut Kejaksaan Negeri Gresik

Seiring waktu, aroma janggal dalam pemakaian anggaran Pilkada oleh KPU Gresik tercium oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Gresik. Korps Adhyaksa itupun mulai membuka penyelidikan. Bukan Rp 84 miliar yang disebutkan oleh Ali Candi.

Kejari Gresik menemukan ada dugaan penyelewengan dana hibah Pilkada Gresik tahun 2024 senilai Rp64 miliar. Kepala Kejaksaan Negeri Gresik, Nana Riana, menerangkan, pihak Kejari Gresik sedang mengumpulkan bahan dan keterangan (pulbaket) untuk mengusut tuntas penggunaan dana hibah kepada KPU Gresik.

“Proses pengumpulan informasi tengah berlangsung. Kami fokus pada penggunaan anggaran Pilkada di KPU Gresik,” tegas Kepala Kejari Gresik, Nana Riana saat konferensi pers di kantor Kejari Gresik pada Rabu, 16 Juli 2025.

Beberapa komisioner KPU Gresik telah dimintai keterangan oleh Kejari Gresik. Diantaranya ialah Ketua KPU Gresik, Bendahara KPU Gresik, serta sejumlah anggota KPU Gresik termasuk anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Penyelidikan yang dilakukan oleh Kejari Gresik tersebut rupanya membuat keder komisioner KPU Gresik.

Baca juga: Siti Muthoharoh, Karyawati PT Sumber Anugerah Utama Divonis 4 Tahun di Kasus Penggelapan

Tidak mau terlibat lebih lanjut, pihak KPU Gresik kemudian mengembalikan sisa dana hibah sebesar Rp7,8 miliar ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD). Pengembalian dilakukan pada April 2025. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Gresik, Nanang Setiawan.

“(pengembalian) disetorkan ke RKUD pada April 2025,” kata Nanang.

Di lain kesempatan, Ketua LSM FPSR, Aris Gunawan mendesak agar Kejari Gresik mengusut tuntas kasus dugaan penyelewengan dana hibah untuk Pilkada tahun 2024. Aris menyebutkan, dana hibah rawan diselewengkan demi kepentingan pribadi untuk memperkaya diri.

“Usut tuntas. Kami akan kawal,” tegas Aris Gunawan kepada Lintasperkoro.com, pada Sabtu, 19 Juli 2025.

Aris Gunawan berharap Kejari Gresik juga mengusut bantuan dana hibah untuk Pilkada Gresik tahun 2020 silam. Disebutkan Aris Gunawan, pada tahun 2020, KPU Gresik memperoleh bantuan dana hibah dari Pemkab Gresik sebesar Rp 61.100.000.000. Selain itu, Bawaslu Gresik juga memperoleh dana hibah sebesar Rp 14 miliar.

“Dana hibah itu disalurkan melalui Bakesbangpol Gresik, dengan realisasi sebesar Rp 75,1 miliar. Realisasi belanja hibah Pemkab Gresik tahun 2020 meningkat sebesar Rp130.774.997.883,41 atau 60,83% dibandingkan tahun 2019. . Peningkatan yang signifikan terjadi pada realisasi hibah kepada Badan /lembaga/organisasi swasta/Kelompok Masyarakat, yaitu pada KPU Daerah, Bawaslu Kabupaten Gresik dan Polres Gresik. Untuk itu, kami mohon kepada Kejari Gresik untuk mengusut juga dana hibah ke KPU Gresik tahun 2020,” jelas Aris. (*)

Editor : Bambang Harianto

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru