Polda Metro Jaya Tangkap Terduga Pelaku Penyiksaan Setelah Viral

Reporter : Redaksi
Abraham (kedua dari kiri) saat ditangkap Polda Metro Jaya

Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya menangkap terduga pelaku penyiksaan disertai kekerasan seksual setelah viral di media sosial. Penangkapan tersebut diposting oleh Brigadir Jenderal (Brigjen) Ahrie Sonta pada Jumat, 14 November 2025.

“Sudah ditangkap Subdit Jatanras Polda Metro Jaya,” tulis Ahrie Sonta.

Baca juga: Polda Metro Jaya Bongkar Sindikat Pakaian Bekas Impor

Kasus dugaan penyiksaan disertai kekerasan seksual ini sebelumnya telah dilaporkan ke kantor Polisi di jajaran Polda Metro Jaya. Mengenai kasus ini diulas oleh Anindytha Arsa melalui akun X (Twitter) @anindythaarsa.

Dalam postingannya, Anindytha Arsa menerangkan jika dia mengawal kasus dugaan penyiksaan disertai kekerasan seksual bersama dengan Advokat seniornya. Selama 6 bulan lebih lapor ke Polisi, terduga pelaku tidak dilakukan penindakan secara hukum.

Karena itulah, dia mulai speak up di media sosial dengan harapan dapat perhatian dari masyarakat dan laporannya ditindaklanjuti.

“Disclaimer. Gue sebenernya gak pernah speak up di X, tapi kali ini beneran butuh bantuan kalian untuk ngawal kasusnya. Karena korban udah fight banget buat kasusnya diproses tapi udh lebih dari 6 bulan mandek di Kepolisian. Jadi sebagai Tim advokasi, gue udah dapat izin korban untuk bersuara. Jadi pelaku memiliki rekam jejak kriminal panjang (pencurian, penipuan, pinjol ratusan juta). Bahkan pernah ketangkep curi motor di GBK (Gelora Bung Karno),” ucapnya.

Anindytha Arsa menyebutkan, terduga pelaku penyiksaan disertai kekerasan seksual yang dilaporkan ke Polisi bernama Abraham. Abraham seakan kebal hukum, padahal sudah melakukan pencurian dan penipuan berkali-kalu.

“Tapi selalu berakhir damai tiap ketangkep. Parahnya lagi, dia sampai ngejebak beberapa perempuan buat diperalat dan dipaksa untuk melakukan aksi pencurian dan penipuan bareng dia. Kalau gak mau? Disiksa!” katanya.

Katanya, salah satu korban dimanipulasi agar menuruti perintahnya, mulai dari melakukan tindak penipuan yang modusnya pakai aplikasi Bumble. Modus penipuan bumble, yaitu Abraham memperalat korban sebagai umpan untuk menjebak target.

Ia menginstal aplikasi Bumble, berpura-pura menjadi korban, lalu memilih target dan berkomunikasi lewat Whatsapp. Setelah target percaya, korban diperintahkan bertemu dengannya tanpa tahu bahwa semua itu jebakan.

Baca juga: Penjaga Tambang Bawa Pistol Menakuti Warga

Pada pertemuan pertama, Abraham memberi tahu waktu dan tempat kencan, lalu mengikuti korban dan target diam-diam dari belakang. Ia memantau jalannya pertemuan dengan tujuan melihat PIN ATM target. Begitu target membayar, Abraham menghafal PIN tersebut.

Setelah kencan selesai, ia datang menjemput korban di lokasi tempat target menurunkannya. Pada pertemuan kedua, rencana kejahatan dilanjutkan. Abraham meyakinkan korban bahwa target akan mudah diajak ke apartemen.

Korban kemudian mengalihkan perhatian target dengan mengajaknya ke kolam renang, dan menyarankan target meninggalkan barang-barang di unit apartemen. Sementara korban bersama target, Abraham mengambil ATM milik target, lalu mentransfer uang ke akun trading Abraham agar tidak terlacak.

Setelah semuanya selesai, Abraham menghubungi korban mlalui ponsel, lalu menyuruhnya mengakhiri pertemuan dan memulangkan target seolah tak terjadi apa-apa. Korban tidak bisa menolak, karena setiap kali mncoba melawan, Abraham mengancam dan menyiksanya secara brutal.

Tak berhenti di situ, korban dipaksa menggunakan data pribadinya untuk pinjol (pinjaman online) dan trading, bahkan nominalnya sampai ratusan juta. Sekarang, korban harus menanggung utang.

Baca juga: Fakta Insiden Penghadangan Truk Pengangkut Bahan Peledak di Tol Ancol

“Abraham pernah bikin video untuk bertanggung jawab melunasi hutang tersebut, tapi sampai sekarang sepeserpun tidak pernah dibayar. Yang lebih miris, keluarga dan orgtua pelaku tahu penyiksaan yang dilakukan anaknya, karena korban pernah disiksa di depan mereka. Bentuk kekerasan yang dilakukan benar-benar brutal, korban diinjak, diludahi, dipukul di kepala dan perut, diancam ditusuk pisau, bahkan didorong dari tangga hingga terjatuh. Tubuhnya seringkali juga sampai memar dan babak belur. Tapi apa respon orgtuanya? Ya, anaknya dibelain. Bahkan korban dimaki-maki oleh ibu pelaku. Gue selama dengerin korban cerita benar-benar gak kuat, sedih marah, campur aduk. Apalagi ternyata sebenarnya korbannya gak cuman satu,” katanya.

Menurut Anindytha Arsa, korban lainnya juga sempat cerita, dan dia mendengar langsung kalau korban pernah dilecehkan, dipaksa melakukan hubungan intim di bawah ancaman dan tekanan. Bahkan korban lainnya sempat juga dilukai dengan pisau.

“Tiap bertemu perempuan baru polanya selalu sama, dijebak secara asmara, dipaksa melakukan hub intim, melakukan pinjol trading, bahkan modus penipuan. Sementara itu, sampai detik ini pelaku masih bebas berkeliaran dan mengincar target-target lainnya. Dan pokonya banyak kejahatan lainnya yang sudah dilakukan sama Abraham ini. Intinya dia gak berhenti nyiksa korban dan ini dilakukan berlarut-larut,” ucapnya.

“Gue jujur agak gemetar nulis ini. Gue jarang speak up langsung di X, tapi kasus ini terlalu kejam buat didiemin. Ada beberapa perempuan yang jadi korban disiksa, diancam, dipaksa nurut, bahkan dijadikan alat kejahatan. Sampai sekarang kasusnya gak diproses-proses. Korban masih dibayang-bayang rasa takut. Masih mencari keadilan. Sedangkan Abraham, pelaku bisa petantang petenteng di luar sana,” tandas Anindytha Arsa. (*)

Editor : Bambang Harianto

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru