Pada Selasa, 14 November 2023, siswa Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Wringinanom, Kabupaten Gresik, mengadakan kegiatan bazar IKHWAM (Ikatan Walimurid) dan peringatan hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional. Pada kegiatan bazar, para wali murid lebih banyak menjual makanan dan minuman.
Selain itu, Ecowarriors, sebutan untuk kader lingkungan SD Muhammadiyah 1 Wringinanom, juga berkesempatan membuka stand bazar.
Baca juga: Forum Kali Brantas Minta Bupati Kediri Terbitkan Perbup Pembatasan Penggunaan Plastik Sekali Pakai
Ada beberapa produk yang dijual oleh ecowarriors, mulai dari eco enzyme, pembalut kain, popok kain, sabun organik, dan produk zero waste lainnya. Hasil pejualan dari produk tersebut didonasikan untuk masyarakat Palestina.
Untuk menawarkan produk yang dijual dan mengkampanyekan pengelolaan organik, Ecowarriors SD Muhammadiyah 1 Wringinanom yang terdiri 18 siswa berkeliling dan menghampiri pengunjung yang ada di sana. Mereka menjelaskan mengenai pentingnya memilah dan mengelolah sampah, cara membuat eco enzyme, dan manfaatnya serta memberikan brosure tentang eco enzyme.
Antusiasme pengunjung sangat tinggi. Kegiatan ini ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitar sekolah, warga sekolah, dan para wali mulid SD Muhammadiyah 1 Wringinanom. Pengunjung banyak yang penasaran dan tertarik dengan eco enzyme, terlihat dengan penjualan eco enzyme yang habis. Pembeli juga banyak dari para siswa yang ingin memberikan kepada orangtuanya. Beberapa ibu-ibu pun penasaran tentang cara pembuatan eco enzyme dan ingin mengaplikasikan di rumah.
Baca juga: Laut Bukan Tempat Sampah Raksasa
“Saya sangat senang dengan kegiatan ini. Kami bisa menjual produk yang kami buat sendiri, yakni eco enzyme. Eco enzyme ini kami buat dari 3 jenis kulit buah, yakni melon, semangka, jeruk, dan pepaya. Tidak lupa ditambah dengan gula merah dan air bersih,” kata Ashafira Ramadhina Gobel, anggota Ecowarriors SD Muhammadiyah 1 Wringinanom.
Seperti diketahui, beberapa akhir-akhir ini, 30 tempat pembuangan akhir (TPA) di Indonesia mengalami kebakaran. Pengelolaan sampah oleh masyarakat juga belum maksimal.
Baca juga: Brantas Community Menggelar Aksi Action Day untuk Pulihkan Kualitas Air Sungai Brantas
Seperti yang disampaikan beberapa pengujung bazzar ini, mereka masih banyak yang mengelola sampahnya dengan cara dibakar di pekarangan. Sementara pengelolaan sampah yang kurang baik dapat menimbulkan bau. Maka edukasi kepada masyarakat perlu terus dilakukan agar masalah sampah bisa terselesaikan dengan baik, salah satunya melalui pengelolaan sampah organik di rumah dan di sekolah.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memperkenalkan kepada warga sekolah dan para walimurid tentang salah satu aksi yang bisa dilakukan untuk mengatasi persoalan sampah, yakni dengan mengelola sampah organik di rumah dengan pembuatan eco enzyme. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai bentuk pembelajaran anggota ecowarriors dalam hal berkomunikasi dan mengkampanyekan kepedulian terhadap lingkungan kepada orang lain," kata Khoirun Nisa, Pembimbing Ecowarriors SD Muhammadiyah 1 Wringinanom. (adi)
Editor : Syaiful Anwar