Mencium adanya pihak-pihak yang ingin mengusik kondusifitas Kota Malang, sekitar duapuluh orang yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Demokrasi (MPD) gelar audensi dengan Kapolresta Malang Kota, Kombes. Pol. Budi Hermanto, Selasa (16/01/2024)
Dari keterangan yang disampaikan oleh salah satu pengurus MPD yang juga Lawyer ternama di Kota Malang, Gunadi Handoko, audensi ini dilakukan karena adanya pihak-pihak yang tenggarai akan mengusik kondusifitas Kota Malang.
Baca juga: Info Kehilangan Mobil di Malang Nomor Polisi N 1101 KO
"Pertemuan ini adalah upaya kami sebagai bagian dari warga Kota Malang untuk mengetahui secara persis bagaimana kondisi dan situasi kota yang kita cintai bersama ini," ungkapnya, Selasa pagi (16/1/2024).
Untuk diketahui audensi yang dilakukan oleh MPD dengan Kapolresta Malang Kota ini adalah buntut adanya rencana aksi unjuk rasa yang akan dilakukan oleh sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam BEM Nusantara Jawa Timur pada (16/01/2024) siang.
Salah satu tokoh Masyarakat Peduli Demokrasi, Bambang GW juga menyampaikan bahwa setelah mendengar langsung dari Kombes Pol Budi Hermanto, pihaknya meyakini bahwa pihak kepolisian telah melaksanakan tugasnya secara proporsional. Isu yang sengaja dihembuskan dalam insiden di sebuah salah satu cafe di Kota Malang tersebut, bahwa petugas kepolisian melakukan kriminalisasi terhadap salah satu pihak.
Baca juga: Pastikan Kesiapan Logistik Pemilu 2024, Forkopimda Kota Malang Kunjungi Gudang KPU
Pria yang juga sebagai ketua Dewan Kampung Nuswantara ini juga menegaskan jalannya proses hukum yang dilaksanakan oleh Polresta Malang Kota sudah secara profesional
"Dari paparan bapak Kapolresta Malang Kota tadi, kami dapat menyimpulkan bahwa isu yang sengaja dihembuskan tersebut tidak benar. Kami dari MPD tidak menginginkan adanya pihak yang akan mencoreng kondusifitas yang telah terjaga dengan baik ini," tegas Bambang GW.
Ia juga menyampaikan bahwa Masyarakat Peduli Demokrasi siap duduk bersama dan membuka pintu seluas-luasnya bagi mahasiswa yang akan melaksanakan unjuk rasa.
Baca juga: Respon Cepat Polisi dan Relawan Amankan ODGJ yang Acungkan Sajam di Pasar Besar
Masyarakat Peduli Demokrasi juga menyatakan siap berdiskusi, jika tuntutan mahasiswa tersebut rasional tentunya pihaknya akan bersedia menjadi jembatan penghubung mahasiswa dengan pihak kepolisian. Namun sebaliknya jika tuntutan mereka tidak sesuai dengan fakta yang ada, Masyarakat Peduli Demokrasi menghimbau untuk adik-adik mahasiswa membatalkan aksinya.
“Dalam kesempatan ini, kami juga menghimbau untuk seluruh elemen mahasiswa dan masyarakat Kota Malang untuk bisa turut menjaga kondusifitas dan Kamtibmas di kota ini,” pinta Bambang. (kin)
Editor : Ahmadi