Acara Aliansi Penyelamat Demokrasi Gresik untuk Coblos Kotak Kosong Diintimidasi Oknum Aparat
Lima hari menjelang pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Aliansi Penyelamat Demokrasi Kabupaten Gresik mengadakan deklarasi akbar yang dikemas dengan ngopi bareng Kotak Kosong bertempat Jenggong Cafe, Desa Bolo, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, Jumat malam (22/11/2024).
Selain itu, ratusan relawan Kotak Kosong yang tergabung dalam aliansi tersebut khususnya di wilayah Pantura 5 kecamatan dan perwakilan dari kecamatan se-Kabupaten Gresik, mendapatkan pembekalan dan pelatihan tim pemantau pilkada dengan pemateri Andreas Pardede. Pemateri merupakan pendiri KIPP Jawa Timur (Jatim) dan mantan Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim.
Baca Juga: Kampanye Akbar Gus Yani - Alif Diwarnai Ajakan Coblos Kotak Kosong
Namun dalam acara ini, pihak penyelenggara, yakni Aliansi Penyelamat Demokrasi Gresik merasa mendapat intimidasi dari oknum aparat agar acara Kotak Kosong batal diadakan.
Merasa prihatin, Chafiedz selaku Ketua Aliansi Penyelamat Demokrasi Gresik meminta maaf kepada para relawan Kotak Kosong yang hadir. Karena sesuai jadwal acara, kegiatan sedianya akan dilaksanakan di Mutiara Cafe Wadeng wilayah Kecamatan Sidayu, namun batal.
Menurutnya, semua izin (surat menyurat) telah dilengkapi dan disetujui, namun tidak terlaksana karena ada intimidasi dari aparat (tanpa menyebutkan identitasnya). Dan disaat acara berlangsung, juga mendapatkan intimidasi dari Aparat agar acara tidak dilanjutkan, dengan dalih sudah malam. Padahal waktu masih sekitar jam 21.00 WIB kurang.
"Alhamdulillah. Kita mendapat tempat acara di Jenggong Cafe ini. Meski masih ada sedikit intimidasi dari oknum aparat, tapi dengan semangat dan tekad yang luar biasa kuat, acara ini bisa dilaksanakan dengan baik. Kita tunjukan Kotak Kosong ini merupakan orang-orang yang cerdas," katanya.
Kembali Chafiedz sampaikan bahwa perjalanan Kotak Kosong di pantura ini terlalu banyak mendapat intimidasi dan tekanan dari oknum aparat. Dan menekankan agar semuanya yang hadir jangan pernah takut untuk menyuarakan kebenaran. Karena mereka semua merupakan orang-orang terpilih yang berani tampil.
Ali Candi, Ketua GenPatra menyikapi kondisi banyaknya Wong Gresik yang menjadi pengangguran dan sulit mencari kerja di daerahnya yang banyak tumbuh pabrik. Ditambah belum berjalannya Peraturan Daerah (Perda) tentang penyelenggaraan ketenagakerjaan sebagai akibat Peraturan Bupati (Perbup) belum ada, sehingga penyerapan 60 persen tenaga kerja lokal di pabrik-pabrik sesuai amanat Perda belum bisa terlaksana. Perda yang sudah ada tidak ada artinya jika tidak dikeluarkan Perbup.
Lalu terkait pemilihan pemimpin daerah (calon Bupati dan calon Wakil Bupati), Ali Candi menegaskan Kotak Kosong tidak akan tunduk dan patuh pada rekom pusat. Tapi inginkan pemimpin pilihan rakyat Gresik sendiri yang amanah.
Puncak acara, sesi pemantapan dan pelatihan tim pemantau Pilkada, Andreas Pardede hanya melakukan tanya jawab kepada para relawan.
Baca Juga: Kampanye Akbar Gus Yani - Alif Diwarnai Ajakan Coblos Kotak Kosong
Dalam sambutannya, pemateri mengatakan pada Pilkada serentak tahun 2024 ini, tidak hanya Gresik, tetapi ada beberapa kabupaten/kota dan provinsi mengalami adanya paslon tunggal. Yakni paslon tunggal lawan Kotak Kosong.
Dengan munculnya paslon tunggal, Andreas mensinyalir adanya persengkongkolan elit-elit politik untuk memonopoli kekuasaan supaya mereka bisa mengeksploitasi sumber -sumber daya alam untuk kepentingan pribadi, kepentingan keluarga, maupun kepentingan teman-temannya.
Untuk itu, sambungya, ada dua bentuk perlawanan. Pertama, pada tanggal 27 November 2024, datang ke tempat pemungutan suara (TPS), gunakan hak pilihnya. Coblos Kotak Kosong, asal jangan golput.
Kedua, selesai pemungutan suara jangan meninggalkan TPS. Ikut penghitungan suara. Kemudian selesai penghitungan suara di plano bisa di foto dan kirim hasilnya ke teman-teman untuk direkap.
Baca Juga: Ratusan Warga Cerme Deklarasi Coblos Bumbung Kosong di Pilkada Gresik
"Hal ini untuk menyiasati supaya tak bisa dicurangi. Rakyat Gresik mungkin diam, tapi diam belum tentu tidak melakukan perlawanan. Bisa jadi seluruh rakyat Gresik, pada tanggal 27 November 2024, melakukan perlawanan dengan datang ke TPS dan mencoblos kotak kosong," tegasnya.
Kembali dia mengingatkan kepada para relawan Kotak Kosong agar disampaikan ke tetangga dan teman-temannya untuk mencoblos kotak kosong.
Pada kesempatan tersebut, Pemateri meneriakkan yel -yel kotak kosong menang dan diikuti seluruh relawan. (rud)
Editor : Bambang Harianto