Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sidoarjo meminta media tidak segan memberikan kritikan terkait kinerja pengawasan Pemilu 2024 di Kota Delta (julukan Kabupaten Sidoarjo). Kritik dari media menjadi pemicu Bawaslu Sidoarjo agar lebih siap menyikapi hal-hal maupun kejadian terkait pengawasan Pemilu 2024.
Harapan itu disampaikan Ketua Bawaslu Sidoarjo, Agung Nugraha saat Media Gathering Bersama Insan Pers Sidoarjo dalam lenyelenggaraan Pemilu 2024, di Hotel Luminor, pada Senin malam (12/2/2024). Kata Agung, pihaknya banyak dibantu oleh wartawan terkait pengawasan Pemilu 2024.
Baca juga: Barisan NKRI Laporkan Seorang ASN Atas Dugaan Pelanggaran Pemilu
"Dari lima peristiwa yang kami tangani, mulai persoalan etik hingga pidana pemilu, kami banyak disupport dari rekan-rekan media," ucapnya.
Agung menyebut, pihaknya banyak dibantu pemberian informasi-informasi melalui media, sehingga dari tulisan-tulisan wartawan, menjadi pemantik untuk dijadikan informasi awal dan bisa dianggap sebagai sebuah temuan.
"Kami mohon untuk mengkritik. Kami mohon untuk terus mengingatkan kami kala kami abai atau lalai dalam menjalankan fungsi yang ada di undang-undang," kata Agung di depan 150 wartawan yang mengikuti acara media gathering.
Baca juga: Baliho Paslon Bupati Gresik Mejeng di Depan Kantor Desa Sukowati, Netralitas KPU Diragukan
Hal senada disampaikan Kordiv Penanganan Pelanggaran, Data dan Informasi, Moeh Arief yang menyatakan, tulisan-tulisan dari media ibarat vitamin, yang terkadang bisa berasa pahit, manis dan hambar. Namun vitamin-vitamin tersebut tetap ditelan.
"Kebersamaan dengan media suatu keniscayaan bagi kami. Kebersamaan ini harus kita jaga. Keharmonisan ini harus kita lebih pererat dan pertahankan," tandas Arief.
Ia menambahkan, kebersamaan Bawaslu Sidoarjo dengan media menjadi kekuatan bersama untuk mengawal pesta demokrasi di Sidoarjo. Selain itu bisa mengantar proses pergantian kepemimpinan baik nasional maupun daerah.
Arief menegaskan, pihaknya percaya insan pers di Kabupaten Sidoarjo adalah insan pers yang beritegritas dan bisa membangun berita yang sesuai konteks dan hal-hal yang sepatutnya memang diberitakan, dengan selalu menjunjung kode etik. (pan)
Editor : Syaiful Anwar