Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) melakukan pemeriksaan komoditas kelapa bulat sebanyak 280 ton yang akan diekspor ke Malaysia.
Sumarto, Pemeriksa Karantina Tumbuhan Terampil yang bertugas dalam pemeriksaan terhadap komoditas perkebunan tersebut. Kelapa bulat tersebut berasal dari Nipah Panjang, Provinsi Jambi yang terkenal dengan kekayaan hasil perkebunan, khususnya kelapa bulat.
Baca juga: Ribuan Ton Kelapa Sumatera Selatan Diekspor ke Negeri Tirai Bambu
Sumarto menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan untuk memastikan bahwa kelapa bulat yang diekspor ke Malaysia memenuhi standar kesehatan tumbuhan dan bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK). Penerbitan Sertifikat Karantina didasari oleh hasil pengujian dari kelapa yang diperiksa. Jika hasil pengujian tidak ditemukan adanya OPTK, maka akan diterbitkan Phytosanitary Certificate (PC).
Pemeriksaan yang dilakukan oleh Sumarto bersifat menyeluruh, melibatkan pemeriksaan administrasi, kondisi fisik, dan juga pengawasan terhadap kemasan. Hal ini dilakukan guna meminimalkan risiko penyebaran penyakit dan memastikan bahwa ekspor kelapa bulat Nipah Panjang memenuhi persyaratan karantina yang telah ditetapkan.
"Sampel kelapa bulat telah diambil untuk diuji di Laboratorium Karantina Jambi yang berguna untuk memastikan bahwa kelapa bulat bebas dari OPTK. Langkah ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memastikan bahwa ekspor kelapa bulat dari Nipah Panjang memenuhi standar internasional dan tidak membawa risiko," jelas Sumarto.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi di tempat terpisah mengharapkan kelapa bulat Nipah Panjang dapat tetap menjadi komoditas unggulan yang dapat diterima dengan baik di pasar internasional, khususnya di Malaysia.
Dia juga menekankan bahwa kerjasama antara instansi karantina dan produsen kelapa bulat sangat penting untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan ekspor produk pertanian Indonesia.
"Karantina siap memfasilitasi kegiatan ekspor komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan di Provinsi Jambi dengan menjaga kualitas dan keamanan dari produk tersebut," ujar Sudiwan. (dit)
Editor : Syaiful Anwar