Operasi “Keselamatan Lodaya 2024” dilaksanakan seluruh Indonesia selama 14 (empat belas) hari mulai tanggal 4 sampai 17 Maret 2024 dengan mengedepankan tindakan Simpatik, Persuasif dan Humanis kepada masyarakat pengguna jalan.
Personil yang terlibat dalam operasi “Keselamatan Lodaya 2024” sebanyak 2.600 personil dengan perincian satgas Polda Jabar sebanyak 532 personil dan satgas Polres Jajaran sebanyak 2.068 personil.
Baca juga: Ditreskrimsus Polda Jabar Tangkap Pelaku Usaha Pupuk Palsu, Bahannya dari Pembuat Semen
Tujuan operasi “Keselamatan Lodaya 2024” untuk meningkatnya disiplin dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas, menurunnya angka fatalitas korban laka lantas, menurunnya angka pelanggaran Lalu Lintas, serta terwujudnya situasi Kamseltibcar Lantas yang aman, nyaman dan selamat.
Konsep Operasi Kepolisian Keselamatan Lodaya 2024 dengan mengedapankan kegiatan preemtif 40% dan preventif 40% serta didukung dengan kegiatan penegakan hukum 20% (ETLE statis dan mobile serta teguran) guna mewujudkan Kamseltibcarlantas yang aman, nyaman dan selamat.
Terget operasi Kepolisian Keselamatan Lodaya 2024 agar berkurangnya jumlah laka lantas beserta korban fatalitas, berkurangnya angka pelanggaran lalulintas, meningkatnya disiplin masyarakat dalam berlalu lintas serta terwujudnya situasi kamseltibcarlantas.
Sasaran operasi ini yaitu kendaraan bermotor roda 2 dan roda 4 yang menggunakan knalpot tidak sesuai pabrikan (knalpot brong), lalu kendaraan yang tidak standar pabrikan, menambah panjang rangka atau merubah spektek.
Selain itu, juga sasaran dalam operasi ini yaitu kendaraan pribadi yang menggunakan sirine / rotator / strobo yang bukan pada peruntukannya, TNKB kendaraan yang tidak sesuai dengan aturan/spektek dan juga penggunaan helm SNI baik pengendara roda 2 maupun yang diboncengnya.
Kegiatan Preemtif pun terus dilakukan dengan melaksanakan kegiatan penyuluhan dan penyebaran himbauan lantas melalui media cetak, media elektronik dan media sosial agar masyarakat lebih tertib dalam berlalu lintas.
Kegiatan Preemtif pun terus dilakukan dengan melaksanakan kegiatan penyuluhan dan penyebaran himbauan lantas melalui media cetak, media elektronik dan media sosial agar masyarakat lebih tertib dalam berlalu lintas.
Selain itu juga dilaksanakan kegiatan Preventif berupa kegiatan turjawali, pengawasan dan pengendalian, pelayanan pengaduan masyarakat serta pelayanan masyarakat. Kegiatan Penegakan Hukum pun dilaksanakan melalui ETLE Statis dan mobile serta menggunakan blanko teguran.
Polda Jabar juga melaksanakan Pencanangan aksi keselamatan di jalan dimana kegiatan ini merupakan kegiatan terpusat yang diperintahkan oleh Korlantas Polri untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terkait keselamatan di jalan.
Diharapkan dengan kegiatan ini membangun kesadaran seluruh masyarakat dan stakeholder terkait untuk dapat bahu membahu meningkatkan kesadaran dan keselamatan lalu lintas di jalan.
Baca juga: Ditreskrimsus Polda Jabar Tangkap Pelaku Usaha Pupuk Palsu, Bahannya dari Pembuat Semen
Berdasarkan data, angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Jabar tinggi. Pada 2023, terjadi 9.014 kasus kecelakaan lalu lintas fatal yang mengakibatkan 3.213 orang tewas, 624 orang luka berat dan 9.866 orang luka ringan.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, Operasi Keselamatan Lodaya 2024 laksanakan selama 14 hari, sejak 4 Maret 2024 sampai 17 Maret 2024.
"Dalam operasi ini, petugas mengedepankan tindakan simpatik, persuasif dan humanis kepada masyarakat pengguna jalan. Personel yang kami libatkan dalam operasi sebanyak 2.600 personel terdiri atas 532 personel Satgas Polda Jabar dan 2.068 personel polres jajaran," ujarnya didampingi Dirlantas Kombes Pol Wibowo seusai apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Lodaya 2024 di Polda Jabar, Sabtu (2/3/2024).
Tujuan Operasi Keselamatan Lodaya 2024 yang digelar serentak di seluruh daeraj di Jabar ini, pertama meningkatkan disiplin dan kepatuhan masyarakat dalam berlaku lintas. Kedua, menurunkan angka fatalitas kecelakaan lalu lintas.
Ketiga, menurunkan angka pelanggaran lalu lintas dan terwujudnya situasi kamseltibcar lalu lintas yang aman, nyaman dan selamat.
"Konsep operasi kepolisian bidang lalu lintas tahun 2024 saat ini tentu mengedepankan giat preventif 40 persen, giat preentif 40 persen dan giat penegakan hukum 20 persen yaitu dengan menggunakan etle status dan mobile serta blanko teguran tentunya guna mewujudkan Kamseltibcar Lantas yang aman dan selamat," katanya.
Baca juga: Polda Jabar Ungkap Kasus Peredaran Obat Keras Ilegal
Dia menuturkan, target Operasi Keselamatan Lodaya 2024 ini, pertama jumlah lakalantas dan korban fatalitas berkurang. Angka pelanggaran lalu lintas menurun dan meningkatnya disiplin masyarakat dalam berlalu lintas.
"Sasaran Operasi Keselamatan Lodaya 2024 ini, kendaraan bermotor roda dua dan roda empat yang menggunakan knalpot tidak sesuai spesifikasi. Kemudian, kendaraan yang tidak standard dari pabrikan seperti menambah panjang rangka atau mengubah spek. Lalu, kendaraan pribadi menggunakan sirine, rotator, atau strobo yang bukan peruntukannya. Kemudian TNKB tidak sesuai aturan atau spesifikasi teknis," ucapnya.
Kemudian, kata Kombes Pol Jules Abraham Abast, penggunaan helm SNI, baik untuk pengendara motor maupun yang dibonceng.
"Untuk cara bertindak tentu preemtif dengan penyuluhan, penyebaran imbauan lalu lintas melalui media cetak, media sosial, dan media elektronik. Kemudian preventif berupa giat pengaturan penjagaan pengawalan dan patroli. Petugas juga melakukan pengawasan dan pengendalian serta pelayanan masyarakat," ujar Abast.
Dalam Operasi Lodaya 2024, polisi lalu lintas juga melaksanakan penegakan hukum melalui ETLE statis dan mobile, penggunaan blanko atau teguran.
"Tadi kita saksikan Polda Jabar melaksanakan pencanangan aksi keselamatan di jalan. Ini merupakan kegiatan terpusat yang telah diperintahkan oleh Korlantas Polri untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadp keselamatan di jalan," katanya. (dry)
Editor : Syaiful Anwar