Michael Josua, Perwira Remaja Polri Satu-satunya Penganut Konghucu yang dilantik Presiden Jokowi

Reporter : Redaksi
Michael Josua dan ibunya

Michael Darmawan Cahyadi Josua, perwira remaja Polri ini maju ke hadapan Presiden Jokowi di halaman istana negara. Bersama M. Shultan Andika Bhakti dari perwakilan agama Islam, Gamail Marshal Pamungkas dari perwakilan agama Protestan, Beltazar Wirya Nugraha dari perwakilan agama Katolik serta Komang Wiwin Tribuana Putri dari perwakilan agama Hindu, Michael mewakili agama Konghucu untuk diambil sumpahnya secara simbolis sesuai agama yang dianut pada Upacara Prasetya Perwira (Praspa), pada Selasa (16/07/2024).

Ia menjadi satu-satunya dan Perwira Remaja pertama di Polri penganut agama Konghucu yang dilantik oleh Presiden Jokowi. Kesempatan ini menyisakan kebanggaan dalam diri Michael.

Baca juga: FLC Kembali Buka Bimbingan Belajar Persiapan Daftar TNI Polri Tahun 2025

“Bangga sekali. Bisa berdiri di depan Presiden Jokowi dan mewakili teman-teman Perwira Remaja TNI-Polri dalam sebuah momen yang sangat bersejarah terutama bagi diri saya pribadi,” ujar Michael.

Michael berasal dari keluarga keturunan etnis Tionghoa. Agama Konghucu yang ia peluk merupakan warisan nenek moyang yang terus mereka jaga. Salah satu kakeknya adalah seorang xue shi (pendeta) Konghucu. Meskipun memiliki keturunan Tionghoa tapi Michael merasa ia adalah 100 persen Indonesia.

Baca juga: FLC Kembali Buka Bimbingan Belajar Persiapan Daftar TNI Polri Tahun 2025

“Saya ini keturunan keempat atau kelima mungkin, pak di keluarga saya. Jadi ga keliatan. Malah seringnya saya dibilang orang Jawa,” ujar Michael sambil tersenyum.

Michael menambahkan Ia dan keluarganya hidup membaur dengan masyarakat dari berbagai latarbelakang kebudayaan di Depok, Jawa Barat. Selain mengajak kedua orangtuanya pada kegiatan pengumuman penempatan Perwira Remaja Polri usai pelantikan, Michael juga mengajak teman mainnya sejak kecil, Muhammad Rayhan Denel.

Baca juga: Dijanjikan Lolos AKPOL, Bayar Rp 4,9 Miliar, Ternyata Kena Tipu

“Saya dan Michael sekolah bareng di TK dan SMP. Deket juga sama keluarga dan orangtuanya karena rumah kita tidak jauh. Michael orangnya tekun dan ketekunan inilah salah satu yang membuat ia lolos bisa masuk Akpol,” ujar Rayhan.

“Dalam setiap rekrutmen, Polri selalu membuka kesempatan yang sama bagi seluruh anak bangsa yang ingin menjadi Polisi tanpa diskriminasi latar belakang suku, agama, ras dan golongan,” pungkas Asisten Kapolri bidang SDM, Irjen. Pol. Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulisnya. (*)

Editor : Bambang Harianto

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru