Rumah Mantan Istri Kepala Desa Kutogirang Digrebek Warga

Reporter : -
Rumah Mantan Istri Kepala Desa Kutogirang Digrebek Warga
Warga saat menggrebek rumah SR

Suasana Desa Kutogirang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, mendadak heboh pada Sabtu dini hari (5/4/2025). Sejumlah warga berbondong-bondong mendatangi rumah seorang wanita berinisial SR. SR merupakan mantan istri Kepala Desa Kutogirang, Didik Wudiarno.

Warga menduga, di rumah tersebut terjadi perbuatan mesum. Sebab, ada seorang pria berinisial DS di dalam rumah SR. Status DS dan SR belum menikah, dan sedang merencanakan ke akad nikah dalam waktu dekat.

Baca Juga: Cara Pelaku Tambang Ilegal di Desa Kutogirang Mengelabui Polisi

Saat penggrebekan terjadi, dugaan warga tentang perbuatan mesum tidak terbukti. Namun DS merasa, penggrebekan tersebut telah mencoreng nama baik dan kehormatannya.

DS mengungkap, dirinya datang ke rumah SR bermaksud menentukan tanggal pernikahan. Selain itu, dia diajak oleh SR untuk bersilaturahmi ke beberapa keluarganya karena suasana masih Lebaran. Kegiatan itu hingga larut malam.

Kronologi kejadian lengkapnya, menurut DS, bermula dirinya dan inisial KK (kakak SR), yang berdomisili di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, datang ke rumah SR pada Jumat (4/4/2025). Kemudian, DS dan KK mendatangi rumah Kepala Desa Kutogirang yang tak lain adalah mantan suami SR untuk bersilaturahmi di momen Lebaran, sekitar pukul 10.00 WIB.

Kemudian pada pukul 17.00 WIB, mereka melanjutkan kunjungannya ke tetangga sekitar rumah SR, lalu berkunjung lagi ke rumah kakak SR lainnya di Dusun Krapyak, Desa Kutogirang, Kecamatan Ngoro, pada pukul 19.00 WIB.

Masih di hari Jumat (4/4/2025) sekitar pukul 21.00 WIB, mereka mendatangi rumah Modin (petugas Kantor Urusan Agama) di Desa Kutogirang, guna menanyakan persyaratan pernikahan yang akan digelar oleh DS dan SR.

Setelah itu, DS dan KK meneruskan perjalanan menuju ke Kota Mojokerto untuk bertemu dengan keluarga DS. Tujuannya membahas pernikahan DS dan SR. Setelah dari Kota Mojokerto, DS dan KK singgah ke Alun-alun Mojokerto untuk mencari makan malam pada pukul 23.00 WIB.

Mereka membeli makan dibawa pulang untuk dimakan di rumah SR. KK dan DS sampai di rumah SR sekitar pukul 00.10 WIB. Saat sedang makan tersebut, ada warga yang menggedor pintu rumah SR. Kata DS, kejadian sekitar pukul 00.30 WIB.

Baca Juga: Sosok ini Diduga Penanggungjawab Tambang Ilegal di Dusun Mendek, Mojokerto

Kedatangan sejumlah warga tersebut disambut DS, KK, dan SR. Mereka heran dengan kedatangan sejumlah warga seolah ada tindak kejahatan di rumah SR.

Dari keterangan warga kepada DS, bahwa di rumah SR terjadi perbuatan mesum karena SR memasukkan pria yang bukan pasangannya. Tapi perbuatan mesum tidak terbukti.

"Padahal semua keluarga, warga, dan mantan suami SR ini mengerti bahwa hubungan saya dan SR bukan hubungan gelap dan akan diacarakan secara resmi dengan itikad baik," ungkap DS.

Pada saat kegaduhan terjadi di rumah SR, DS dan KK heran karena tidak tampak Kepala Desa Kutogirang, Didik Wudiarno.

Baca Juga: Wilayah Kecamatan Ngoro di Kabupaten Mojokerto Dikepung Tambang Ilegal

"Kepala Desa seharusnya memberikan solusi kepada warga bahwa tuduhan melakukan mesum itu salah. Kenapa saat warga melakukan penggerebekan, Kepala Desa tidak datang. Padahal rumahnya berada di sebelah belakang rumah SR dan masih buka saat itu," keluh DS didampingi kakak kandung SR yang saat itu berada di dalam rumah SR.

DS menduga, ada pihak yang sengaja memprovokasi warga sehingga mau mendatangi rumah SR di tengah malam.

"Dugaan kuat, ada pihak yang memprovokasi warga sehingga memperlakukan kami agar tersandung masalah. Padahal kami memiliki tujuan dan itikad baik untuk menikah," sambung DS.

Kepala Desa Kutogirang, Didik Wudiarno, saat dihubungi wartawan untuk minta tanggapan perihal kasus tersebut, sampai berita ini tayang, belum ada jawaban. (*)

Editor : Bambang Harianto