Komitmen untuk mendukung dan memberikan kemudahan bagi industri dalam negeri melalui pemberian fasilitas kepabeanan diwujudkan Bea Cukai Yogyakarta dengan memberi izin fasilitas sebagai kawasan berikat mandiri kepada PT Mega Andalan Kalasan (MAK).
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Yogyakarta, Riri Riani mengungkapkan penyerahan surat keputusan pemberian fasilitas kawasan berikat mandiri ini dilakukan secara simbolis di Aula Bea Cukai Yogyakarta pada tanggal 22 Oktober 2024.
Baca juga: 10 Juta Rokok PT HM Sampoerna Dimusnahkan Bea Cukai Yogyakarta
"Surat Keputusan terkait Pemberian Fasilitas Kawasan Berikat Mandiri diserahkan langsung oleh Bea Cukai Yogyakarta yang diwakili oleh Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai V, Widia Ariadi kepada Susanto Sudiro selaku Vice Presiden PT Mega Andalan Kalasan," katanya.
Baca juga: Bea Cukai Yogyakarta Musnahkan Barang Eks Penindakan Senilai Ratusan Juta Rupiah
Kawasan berikat mandiri sendiri merupakan perusahaan yang mendapatkan fasilitas, yaitu kegiatan eksportasinya tidak lagi diawasi secara langsung oleh pegawai Bea Cukai Yogyakarta. Penandatanganan dokumen, pengawasan stuffing, dan penyegelan kontainer tidak lagi dilaksanakan oleh pegawai Bea Cukai melainkan dilakukan sendiri oleh perusahaan. Kegiatan tersebut akan dilakukan oleh liaison officer yang merupakan perwakilan pengusaha kawasan berikat pada kawasan berikat mandiri.
Adapun PT Mega Andalan Kalasan merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi alat-alat kesehatan dengan produk utama berupa tempat tidur rumah sakit yang dapat diproduksi hingga 100,000 unit per tahun. PT Mega Andalan Kalasan telah memasarkan produknya hingga ke 30 negara dengan porsi ekspor sebanyak 20%.
Baca juga: PT Marvel Sport Internasional Ekspor Ratusan Ribu Sarung Tangan ke Swedia
"Semoga ke depannya, dengan diberikannya fasilitas kawasan berikat mandiri ini, dapat menunjang kegiatan produksi dan juga kegiatan operasional PT Mega Andalan Kalasan serta menjadi kemudahan bagi PT Mega Andalan Kalasan selaku salah satu penggerak utama roda perekonomian penyokong devisa Indonesia, khususnya di wilayah DI Yogyakartam," harap Riri. (*)
Editor : Syaiful Anwar