Harga Gas PGN ke Pelanggan Non-HGBT Naik Mulai 1 Oktober 2023

lintasperkoro.com
Pekerja sedang mengecek saluran pipa gas

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menyatakan ada banyak faktor yang menyebabkan harga gas ke hilir akan naik per 1 Oktober 2023. Salah satunya ialah penyesuaian harga dari pemasok di hulu ke PGN. Sebagai catatan, harga gas yang dimaksud ini di luar dari kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (non-HGBT).

Sekretaris Perusahaan Gas Negara (PGN), Rachmat Hutama menjelaskan komersialisasi gas bumi PGN kepada pelanggan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Baca juga: Jika Tidak Diberi Kompensasi, Sejumlah Warga Desa Manyar Sidomukti Ancam Hentikan Proyek Strategis Nasional

“Pertama adalah sumber pasokan gas baik itu dari pipa, LNG, CNG. Faktor kedua adalah harga pasokan, dan ketiga adalah kontribusi volume masing-masing pasokan gas,” ujarnya dilansir dari Kontan.co.id, Senin (14/8).

Rachmat menyatakan, harga gas yang diberlakukan PGN kepada pelanggan juga dipengaruhi oleh dinamika dan perubahan di seluruh rantai bisnis gas bumi, termasuk yang diberlakukan pemasok gas di hulu industri yakni Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) kepada PGN.

“Hal ini tentunya memperhatikan keekonomian dari masing-masing lapangan yang berbeda-beda,” ujarnya.

Rachmat mengakui, saat ini untuk perpanjangan pasokan gas dari pemasok gas atau KKKS kepada PGN terdapat penyesuaian harga sehingga berdampak langsung ke pelanggan di sisi hilir. Selain itu, juga terdapat penyesuaian volume pasokan gas pipa dari pemasok gas.

Dalam upaya menjaga keberlanjutan pasokan kepada pelanggan dengan service level yang sama, PGN membutuhkan tambahan portofolio pasokan gas bumi melalui blending dengan gas LNG. Persoalan ini juga ikut mempengaruhi harga gas hilir.

Presiden Direktur PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), Arief Setiawan Handoko menyatakan, pasokan gas dari Medco melalui  Blok Corridor ke PGN menurun dibandingkan tahun lalu.

“Kurang sekitar 8-9 kargo pertahun,” ujarnya ditemui usai Focus Discussion 1 di IPA Convex 2023, Rabu (26/7/2023).

Dia mengakui, kekurangan tersebut coba diupayakan dengan mencampurkan gas dari pipa dengan LNG di Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) Lampung. Usaha ini juga sekaligus untuk mengutilisasi fasilitas regasifikasi terapung tersebut.

Dia khawatir pasokan gas dari Medco yang lebih sedikti dibandingkan tahun lalu ini belum cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan, jika mempertimbangkan pasokan gas dari transmisi South Sumatera to West Java kurang.

Atas dasar tersebut, PGN meminta tambahan volume gas ke pemerintah supaya pasokan gas untuk industri bisa berjalan dengan lancar.

Terlepas dari itu semua, Rachmat menegaskan, PGN tetap menjamin keandalan pasokan gas untuk memenuhi kebutuhan energi di seluruh segmen pelanggan baik itu komersial industri, pelanggan Kecil/rumah tangga yang bersumber dari berbagai portfolio pasokan.

“Tiidak terkecuali dari hasil regasifikasi LNG dan Compressed Natural Gas (CNG),” tandasnya. (ktn)

Editor : Syaiful Anwar

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru