Distrik Naukenjerai Mencekam, 1 Tewas dan Rumah Dibakar
Diduga karena terjadi ketersinggungan di sebuah pertemuan yang terjadi di Kampung Onggaya, Distrik Naukenjerai, Kabupaten Merauke, berujung aksi penganiayaan terhadap korban Yakobus Alalong (19 tahun) pada Rabu (29/10/2025) sekira pukul 01.00 WIT dini hari.
Akibat penganiayaan tersebut, sejumlah luka berat dialami Yakobus Alalong. Yakobus Alalong dilarikan ke rumah sakit dan sempat menjalani penanganan medis, namun nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia. Imbas dari kejadian tersebut, 3 unit rumah warga dibakar.
Kapolres Merauke, AKBP Leonardo Yoga saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
“Sekitar pukul 03.00 WIT dini hari, kita mendapatkan laporan adanya peristiwa penganiayaan. Setelah kami turun kesana dipimpin langsung Kabag Ops bersama 30 personel, ada korban yang menderita penganiayaa akibat benda tajam. Sempat ditangani secara medis dan meninggal dunia,” kata AKBP Leonardo Yoga pada Rabu (29/10/2025).
Soal kronolopgi kejadiannya, Kapolres Merauke menjelaskan bahwa masih simpang siur dan belum ada yang benar-benar dimintai keterangan sebagai saksi.
“Tapi menurut keterangan beberapa masyarakat, berawal dari cekcok di sebuah acara. Kemudian ada yang tersinggung dan terjadi penganiayaan. Intinya antara korban dan pelaku saling kenal. Namun kata-kata apa yang membuat ketersinggungan yang berujung pada penganiayaan berat itu masih kita dalami,” kata Kapolres Merauke.
Kapolres Merauke menjelaskan, pasca dari kejadian tersebut berimbas pada pembakaran rumah. Sampai pukul 11.00 WIT, tercatat 3 unit rumah warga dibakar. Tapi tidak ada korban jiwa tambahan.
Kapolres Merauke menjelaskan, selain menurunkan 30 personel untuk memperkuat Polsek Naukenjerai, pihaknya juga dibackup dari Brimob Merauke yang berupaya agar situasi keamanan kembali kondusif.
“Kami juga melakukan penggalangan terhadap tokoh-tokoh adat, kepala kampung termasuk tokoh agama untuk sama-sama bersinergi menyelesaikan masalah ini sehingga situasi bisa menjadi kondusif dan aman kembali,” kata Kapolres Merauke. (*)
Editor : S. Anwar