Mitos Menderita Masuk Angin Karena Angin
Istilah masuk angin bagi sebagian besar masyarakat disebabkan karena angin. Nyatanya, masuk angin karena faktor angin hanyalah mitos. Seperti diulas oleh dr. Tirta Mandira Hudhi.
Dokter yang dikenal sebagai pegiat media sosial ini menyebutkan, masuk angin bukan disebabkan oleh angin yang masuk ke pori-pori kulit/pusar. Itu mitos.
Masuk angin bisa berarti 2 hal, yaitu :
1. Common cold : gejala awal infeksi virus dan bakteri, berupa demam, pegel seluruh tubuh, dan gangguan pencernaan.
2. Dispepsia : produksi asam lambung berlebihan, sehingga rasa kembung, sebah, dan akhirnya sendawa terus terusan.
Ketika orang kerokan lega, itu hanya meredakan gejala pegel linunya. Karena kerokan meningkatan aliran darah ke pembuluh darah kapiler. Tapi, jika kerokan terlalu kencang, bisa menyebabkan radang pada kulit alias lecet.
"Saya motoran malam-malam, besoknya masuk angin. Itu bukan salah angin malah, tapi daya tahan tubuhmu: buruk," kata dr Tirta.
Masuk angin lebih disebabkan oleh bakteri dan virus.
"Ketika di luar kan banyak virus dan bakteri, eh kehirup deh. Raya-raya influenza yang variannya banyak banget. Kalau daya tahan tubuh bagus, ya aman. Jadi salahin imunmu sendiri," jelasnya. (zai)
Editor : Syaiful Anwar