Sebelumnya bertepatan dengan pembukaan Rapat Kerja Nasional Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) tahun anggaran (TA) 2023 yang bertempat di Hotel Grand Mercure Malang Mirama pada Kamis (28/9/2023), diadakan pula kerja sama yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) oleh mitra nasional dan para stakeholder dengan Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, salah satunya dengan Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto, yang dihadiri langsung oleh Bupati Mojokerto dr. Ikfina Fahmawati, M.Si. beserta jajarannya.
Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Jawa Timur menindaklanjuti kerjasama dengan Pemkab Mojokerto, salah satu yang menjadi komoditas target pendampingan ialah sektor peternakan khususnya Unggas jenis Ayam KUB dan Itik Mojosari.
Baca juga: Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian Di Lamongan
Pertemuan yang terlaksana di Kantor Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Mojokerto serta dipimpin langsung oleh Dr. Atekan, SP, M.Si, Kepala BSIP Jawa Timur bersama Sub Koordinator Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian (KSPP) BSIP Jawa Timur Rika Asnita S.P., M.Sc beserta tim, serta Kepala Dinas pertanian Kabupaten Mojokerto Nurul Istiqomah, SE, MM. beserta jajarannya.
Salah satu yang menjadi pembahasan dalam tindak lanjut kerjasama tersebut merupakan konsep yang di berikan BSIP Jawa Timur untuk menciptakan Kampung Ayam KUB dan Kampung itik Mojosari, yang nantinya diharapkan akan meningkatkan posisi tawar dari kampung atau desa tersebut.
Baca juga: Grand Desain BSIP: Awal Konsolidasi SDM Kedepan
Itik Mojosari bukanlah hal yang asing di tingkat peternak Nasional, Itik yang berasal dari Kaupaten Mojokerto iniempunyai keunggulan yang terkenal tahan stres, produksi tinggi, dan umur bertelur lebih cepat. Telur yang dihasilkan berukuran lebih besar daripada telur itik umumnya. Rata-rata berat telur pertama sebesar 56,7 gram/butir, berat telurnya berkisar 65-75 gram/butir.
Keunggulan Ayam KUB 1 dan KUB 2 memiliki keunggulan dibandingkan dengan ayam kampung biasa, yaitu pertumbuhan yang lebih cepat, kandungan protein yang lebih tinggi, dan produktivitas yang lebih tinggi. Ayam KUB 1 dan KUB 2 juga lebih tahan terhadap penyakit dan lingkungan yang kurang mendukung dibandingkan dengan ayam kampung biasa.
Baca juga: BSIP Hadirkan Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian Di Ngawi
Keunggulan dari masing masing ternak unggas tersebut tidak ada artinya jika tidak di kembangkan di tingkat masyarat peternak moment tidak lanjut rencana kerjasama menjadi langkah awal dalam proses pendampingan selanjutnya. Kerjasama ini akan dilaksanakan bersama BSIP Unggas dan Aneka Ternak (UAT) Ciawi Bogor Bersama BSIP Jawa Timur dan Pemkab Mojokerto. (kin)
Editor : Ahmadi