BSIP Hadirkan Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian Di Ngawi

Reporter : -
BSIP Hadirkan Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian Di Ngawi
Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian di Kabupaten Ngawi.
advertorial

Kementerian Pertanian melaksanakan Upaya Khusus Percepatan dan Perluasan Tanam Peningkatan Produksi Padi dan Jagung. Percepatan dan perluasan tanam pada komoditas padi dan jagung perlu diimbangi dengan penerapan standar.

Untuk mendukung keberhasilan Upaya Khusus Percepatan dan Perluasan Tanam Peningkatan Produksi Padi dan Jagung diperlukan sumber daya manusia pertanian yang kompeten melalui Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian.

Baca Juga: Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian Di Lamongan

Setelah sebelumnya dilaksanakan di Kabupaten Lamongan, Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP Penerapan) melalui BSIP Jawa Timur menggelar kegiatan Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian di Kabupaten Ngawi. Bertempat di Kurnia Convention Hall, kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Ngawi, H. Ony Anwar Harsono, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Ngawi (Supardi) beserta jajaran, penyuluh pertanian, petani dan petani milenial, serta penangkar benih.

“Kami dari BSIP memiliki fungsi standardisasi mendukung penuh program percepatan tanam padi dan jagung. Percepatan tanam ini perlu penerapan standar yang menjadi concern BSIP saat ini. Penerapan standar ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas efisisensi dan daya saing. Diharapkan dengan menerapkan standar produktivitas padi dan jagung di Kabupaten Ngawi semakin meningkat. Namun penerapan standar sendiri memerlukan pendamping, yaitu penyuluh. Untuk itu kita perlu melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas penerap standar pertanian dengan sasaran yaitu penyuluh, petani dan penangkar," sambut Koordinator KSPHP, Rima Purnamayani.

Selanjutnya, Kepala BSIP Jawa Timur, Atekan berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.

"Kegiatan bimtek dalam rangka penguatan kapasitas penerapan standar pertanian ini hanya ada di 9 provinsi, salah satunya di JawaTimur. Dari 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur sendiri hanya mendapat 2 lokasi, yaitu Lamongan dan Ngawi. Mudah-mudahan apa yang kta laksanakan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat".

Baca Juga: Grand Desain BSIP: Awal Konsolidasi SDM Kedepan

Lebih lanjut Atekan turut menyampaikan pentingnya standardisasi produk pertanian untuk meningkatkan daya saing.

"BSIP Jawa Timur memiliki fungsi utama untuk melakukan pendampingan penerapan standar instrumen pertanian, khususnya di Jatim. Standar menjadi hal yang penting karena berkaitan dengan mutu. Peningkatan mutu pertanian ini adalah pekerjaan bersama. Dengan adanya mutu yang lebih baik makan akan berpengaruh kepada pemingkatan nilai tambah dan saya saing. Kami berharap komunikasi dan kerjasmaa yang telah terjalin kedepan bisa lebih dikuatkan lagi," sambut Atekan.

Kegiatan secara resmi dibuka oleh Bupati Ngawi, H. Ony Anwar Harsono.

Baca Juga: Janaka, Ayam Kub 2 Petelur Unggul Telah Hadir Di BSIP Jawa Timur

"Bela negara di sektor pertanian salah satunya adalah bagaimana kita mastikan ketahanan pangan agar semakin hari semakin kokoh, semakin kuat, dan menuju kedaulatan pangan. Kita tidak hanya ingin mencapai produktivitas yang tinggi, namun juga mutu dan kualitas yang lebih baik. BSIP merasa perlu bahwa padi dan jaging kita harus kuat, hulu-hilirnya harus kuat. Untuk itu, kami berterimakasih kepada BSIP yang terus berkomitmen, dimana kami di Kabupaten Ngawi juga siap dan istiqomah untuk melaksanakan kegiatan budidaya ini sesuai dengan syariat dan SOP. Alhamdulillah secara perlahan pertanian ramah lingkungan kita semakin meningkat, tahun ini mencapai 8.000 hektar dan akan kita usahakan terus. Para petani dan penyuluh juga yakin untuk menyuarakan ini kepada saudara-saudara kita yang lain. Upaya kita ini adalah bagaimana mengembailikan tanah yang rusak agar subur kembali. Yakinlah apa yang menjadi niat baik panjenegan semuanya senantiasa di ridhoi Allah SWT. Tetap semangat," sambut Bupati Ngawi.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber. Materi pertama adalah "Strategi Kabupaten Ngawi Dalam Rangka Peningkatan Produksi Padi dan Jagung" oleh Kepala DKPP Ngawi, Supardi dengan dimoderatori oleh Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian, Hastanina Harimurti, S.Pt, MM. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Ali Ari Widodo, SP, MP tentang "GAP dan Perbenihan Padi", dilanjutkan dengan materi "GAP dan Perbenihan Jagung" oleh Fuad Nur Azis, SP, MP dengan dimoderatori oleh M. Hasan Zunairi, SP, MM. (Kabid Tanaman Pangan DKPP Kabupaten Ngawi). Mengakhiri acara Kepala BSIP Jawa Timur, Dr. Atekan, SP, M.Si menutup kegiatan tersebut secara resmi.

"Sekali lagi kami dari BSIP mengucapkan terimakasih atas partisipasi panjenengan semua dalam mensukseskan kegiatan penguatan kapasitas penerap standar pertanian. Mudah-mudahan kedepan ada tindak lanjut untuk kegiatan seperti ini," tutup Atekan. (dit)

Editor : Ahmadi