Peran Karantina Surabaya di FGD Aplikasi Poros UMI Jatim

lintasperkoro.com
FGD peluncuran POROS UMI Jatim

Sinergisitas Karantina Surabaya dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), untuk meningkatkan nilai ekonomi komoditas UMKM asal Jawa Timur, melalui pembangunan aplikasi Portal Logistik Usaha Mikro Kecil Menengah Jawa Timur (POROS UMI Jatim). 

Pengenalan aplikasi ini dilakukan dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri oleh Forkopimda, perwakilan kamar dagang dan industri (Kadin) Indonesia, perbankan, Bea Cukai, Karantina Surabaya, BKIPM Surabaya, asosiasi UMKM serta UMKM di wilayah Jawa Timur, pada Senin (16/10/2023).

Baca juga: Badan Karantina Gagalkan Penyelundupan Reptil di Kargo Bandara Mopah

FGD ini dilaksanakan di ruang rapat Bhinaloka Adhikara, kantor Gubernur Jawa Timur.

Pemprov Jatim dalam hal ini memfasilitasi lalulintas ekspor, impor dan domestik komoditas unggulan UMKM Jatim dengan membangun aplikasi POROS UMI Jatim. Aplikasi ini menggandeng penyedia jasa logistik Kamadjadja sebagai inisiator.  

Kepala Karantina Surabaya, Cicik Sri Sukarsih dalam penyampaiannya, menyatakan apresiasi kepada Pemprov Jatim untuk inisiasinya memfasilitasi UMKM Jatim dalam pengembangan pangsa pasar komoditas unggulan UMKM Jatim.

Baca juga: Barantin Luncurkan Sistem Layanan Karantina Best Trust

“Saya harap dalam aplikasi yang sedang dikembangkan ini, terdapat juga dashboard atau menu informasi persyaratan ekspor. Hal ini agar tidak terjadi penolakan komoditas oleh negara tujuan ekspor. Persyaratan impor juga saya harap dapat diinformasikan, untuk mengurangi dwelling time komoditas impor”, pungkas Cicik dalam penyampaiannya. 

Agus dari Kamadjaja Logistik menyampaikan dukungan pemerintah dalam hal ini Pemprov Jatim untuk pengembangan UMKM Jatim. Terutama untuk impor, cross Border diatur ulang sehingga menguntungkan para pelaku UMKM. 

Baca juga: Karantina Jawa Timur Gagalkan Upaya Perdagangan Satwa Langka Asal Papua

“Kita coba memprovide satu aplikasi baru untuk berikan kemudahan dan dapat terkoordinasi, serta mengurai masalah cost logistic sehingga mendapatkan rate yang kompetitif. Komoditas secara kualitas dan rate dapat bersaing di pasar,” pungkas Agus.

Tumbuh dan berkembang bersama untuk memfasilitasi ekspor impor UMKM Jatim. (Kin)

Editor : Ahmadi

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru