Tanah Jawa memiliki berbagai macam tradisi yang secara turun menurun diwariskan dari generasi ke generasi. Tradisi ini memiliki tujuan dan fungsinya masing-masing. Salah satu tradisi yang banyak ditemukan di Tanah Jawa adalah sedekah bumi atau tegal deso.
Sedekah bumi dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki yang tidak terhingga. Sedekah bumi sendiri merupakan sebuah acara tahunan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat.
Baca juga: Fajar Sodik Dilaporkan ke Polres Gresik atas Dugaan Ancaman Pembunuhan
Masyarakat Jawa biasanya akan melaksanakan sedekah bumi setelah musim panen. Tradisi ini dilakukan dengan cara makan bersama sebagai bentuk rasa syukur dan bentuk kebersamaan.
Seperti pada Sabtu malam, 21 Oktober 2023, warga Desa Cerme Kidul, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, yang mayoritas sebagai petani ini melaksanakan sedekah bumi sebagai ungkapan rasa syukur dan upaya untuk mempertahankan warisan leluhur.
Acara yang dihadiri Camat Cerme, Umar Hasyim, beserta Musyawaran Pimpinan Kecamatan (Muspika), Kapolsek Cerme, Iptu Andik Asworo beserta anggotanya,
Danrem Cerme, Lettu Toyyib beserta anggotanya, Kepala Desa Cerme Kidul beserta seluruh perangkat, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Cerme Kidul beserta anggota, dan seluruh masyarakat di wilayah Desa Cerme Kidul. Mereka memohon berkah dan kelancaran dalam segala bentuk kebaikan.
Riki Nur Wahyudi selaku Ketua Panitia Sedekah Bumi Desa Cerme Kidul mengucapkan banyak terimakasih atas sumbangsih yang tak bisa disebutkan satu persatu sampai terselenggaranya acara ini. Kegiatan ini menjadi bagian dari tradisi tahunan di Desa Cerme Kidul.
Baca juga: Kecelakaan Melibatkan 2 Motor di Cerme Lor, Satu Orang Kritis
Ia menekankan bahwa Sedekah bumi memiliki makna yang mendalam bagi warga setempat, di mana setiap tahun dijadikan momen untuk menyelenggarakan acara ini.
Wahyudi Permana selaku Kepala desa Cerme Kidul mengatakan, sedekah bumi ini merupakan wujud rasa terima kasih kepada Allah bahwa masyarakat Desa Cerme Kidul tetap diberkahi banyak rejeki dan dijauhkan dari musibah dan diberikan kesehatan serta umur panjang.
“Budaya sedekah bumi merupakan wujud shodaqoh atau wujud syukur terhadap bumi pertiwi yang ditempati agar tetap dilindungi oleh Allah SWT, serta untuk melestarikan budaya dan tradisi yang sudah ada dari jaman nenek moyang kita,” ujarnya.
Baca juga: Peletakan Batu Pertama Pembangunan Rumah Sakit NU Gresik
“Kami sangat berterimakasih atas dukungan dari semua elemen masyarakat dan semua pihak yang telah bekerja keras, demi terselenggaranya acara sedekah bumi ini,” lanjutnya.
Wahyudi Permana berharap dengan adanya acara ini dapat mendorong kemakmuran desa dan membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Desa Cerme Kidul menjadi baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur (negeri yang baik yang diampuni Tuhan), atau dalam filosofi Jawa dikenal dengan gemah ripah loh jinawi,” pungkasnya.
Dalam acara sedekah bumi Desa Cerme Kidul ini, juga dimeriahkan oleh Ludruk Chandra Kirana yang dipimpin oleh Bagong dari Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. (Pan)
Editor : Ahmadi