BRUIN Kenalkan Gaya Hidup Guna Ulang Lewat Water Refill Station

lintasperkoro.com
Sosial Fest 14 Th Arek Kepanjen

Dalam rangka memperingati hari ulang tahun yang ke-14 tahun Komunitas Arek Kepanjen Malang (AK Malang) menyelenggarakan "Sosial Fest 14 Th Arek Kepanjen" yang berisi panggung hiburan, bazar UMKM, pameran dan pentas seni yang dilakukan oleh komunitas–komunitas se-Malang Raya. Acara tersebut diselenggarakan selama 2 hari mulai tanggal 28 Oktober 2023 dan berakhir pada 29 Oktober 2023. 

Selain dihadiri puluhan komunitas dan bazar UMKM se-Kabupaten Malang, acara tersebut juga dimeriahkan oleh penampilan seni dan konser band music se-Malang Raya. 

Baca juga: Pemuda Bok Brombong Mengajak Para Pengiat Lingkungan Bersih Sungai

Komunitas BRUIN (Badan Riset Urusan Sungai Nusantara) yang fokus dalam kampanye tolak plastik sekali pakai, berpastisipasi dalam acara tersebut dengan mengenalkan gaya hidup guna ulang dengan slogan “Guna Ulang Menjaga Lingkungan dan Aman untuk Kesehatan”. 

Dalam pameran tersebut, BRUIN membawa 2 booth water refill station, beberapa liflet dan x banner yang bertuliskan informasi menarik tentang gaya hidup guna ulang dan manfaat guna ulang bagi lingkungan dan juga kesehatan. Beberapa perlengkapan yang dibawa kemudian ditata dan dipamerkan di dalam tenda ukuran 3 x 3 meter. 

“Isu polusi plastik sedang ramai diperbincangkan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat bahwa 68,5 juta ton limbah dihasilkan pada tahun 2021 dan 11,6 juta ton adalah sampah plastik, terutama plastik sekali pakai. Pameran ini menjadi kesempatan bagi kami, Komunitas BRUIN untuk ikut mengambil peran dalam mengkampanyekan gaya hidup guna ulang sebagi langkah meminimalisir sampah plastik sekali pakai yang bocor ke lingkungan,” ungkap Rulli Mustika Adya, Koordinator dan Juru Kampanye BRUIN.

Alumni Fakultas Hukum dan pasca sarjana Universitas Bhayangkara (UBHARA) ini menyampaikan, “Pemerintah sebenarnya sudah menyusun Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh produsen dan menargetkan pengurangan sampah sebesar 70% di tahun 2025 melalui mekanisme regulasi Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah Oleh Produsen. Selain itu beberapa penelitian tentang kebocoran sampah plastik disungai–sungai Nusantara dan kontaminasi mikroplastik di sungai, udara, biota, asi dan feses manusia juga menjadi landasan kami dan tim BRUIN untuk mengkampanyekan gaya hidup guna ulang sebagai langkah taktis mengurangi dampak plastik terhadap lingkungan dan kesehatan.”

Baca juga: Badan Riset Urusan Sungai Nusantara Serukan Pilkada Jatim 2024 Berjalan Damai

Pameran tersebut dihadiri oleh sekitar 300 lebih pengunjung setiap harinya. Disisi lain, puluhan pengunjung juga memenuhi stand pameran komunitas BRUIN untuk belajar tentang isu plastik, gaya hidup guna ulang dan zero waste sambil mengisi me-refill air putih gratis di both mineral water refil station yang disediakan BRUIN. 

“Saya ucapkan banyak terima kasih kepada komunitas BRUIN dari Kabupaten Gresik yang sudah menyempatkan waktu jauh–jauh ke Malang untuk ikut berpastisipasi dalam acara Sosial Fest yang kami selenggarakan. Penyampaian informasi tentang isu sampah plastik dan pentingnya guna ulang dalam menjaga lingkungan perlu sering–sering disampaikan ke masyarakat melalui pameran atau sosialisasi serta informasi yang dikemas menarik dan mudah dipahami. Harapannya, apa yang sudah disampaikan BRUIN melalui kampanye guna ulang di acara Sosial Fest dapat respon menarik dari pengunjung pameran dan akhirnya dapat mengispirasi banyak orang dan akhirnya mendorong terbentuknya komunitas–komunitas peduli lingkungan di Kabupaten Malang, khusunya wilayah Malang Selatan,” ujar Cak Mamad, Ketua dan Koordinator Komunitas AK (Arek Kepanjen) dan juga sebagai penanggung jawab acara Sosial Fest yang diselenggarakan AK. 

Saat ditemui di pameran, Koordinator BRUIN, Kholid Basyaiban menyampaikan bahwa, “Memilih galon guna ulang membantu mendukung gerakan tolak plastik sekali pakai dan meminimalisir dampak lingkungan. Disisi lain, riset dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menyebutkan bahwa tanpa penggunaan galon guna ulang 7 dari 10 konsumen akan beralih pada penggunaan kemasan sekali pakai. Hal tersebut berpotensi meningkatkan timbulan sampah kemasan PSP (plastik sekali pakai) hingga 770.000 ton per tahun dari kemasan galon plastik sekali pakai.”

Baca juga: Fenomena Pantai Plastik Imbas Air Laut Surut

Lebih lanjut, Koordinator Program dan Litigasi BRUIN dan alumni Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo juga menyampaikan, “Melalui pameran ini kami brupaya mendorong masyarakat untuk beralih kepada produk guna ulang. Gaya hidup guna ulang dapat menjadi solusi penggurangan sampah plastik yang efektif ditengah tren konsumsi plastik sekali pakai yang terus meningkat. Salah satu contoh gampangnya adalah penggunaan galon guna ulang dirasa mampu membantu mendukung gerakan tolak plastik sekali pakai dan meminimalisir dampak lingkungan.”

Penelitian dari Profesor Mochamad Cholid selaku Pakar Teknik Material Universitas Indonesia menjelaskan bahwa air dari galon guna ulang aman untuk dikonsumsi, dengan syarat dan penerapan mekanisme dalam penggunaan air dalam galon guna ulang seperti tidak mencuci galon dengan detergen, tidak mencuci galon dengan suhu yang panas dan juga menghindarkan galon guna ulang dengan kontak cahaya dan panas matahari secara langsung. (kin)

Editor : Ahmadi

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru