Mengenal Tujuh Pahlawan Kemerdekaan RI yang Jarang Dikenal

lintasperkoro.com
Para Pahlawan Kemerdekaan Republik Indonesia

Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Jasa-jasa pahlawan kemerdekaan Indonesia patut dikenang dan diperingati.

Lantas siapa saja Pahwalan Bangsa Indonesia ? Ada banyak Pahlawan Kemerdekaan Indonesia. Berikut ini hanya 7 yang kami ulas.

Baca juga: Arti Penting Peringatan Hari Pahlawan Bagi Pj Bupati Bangkalan

1. B.M. Diah

Usai Soekarno mengumandangkan proklamasi kemerdekaan RI, Burhanuddin Mohammad Diah seorang wartawan beserta rekan-rekannya menggaungkan berita ke seluruh penjuru Tanah Air bahwa Indonesia telah merdeka. Tentu saja penyebarannya tidak mudah, karena pihak Jepang yang masih di Indonesia berusaha untuk menutup kantor berita tempat B.M. Diah bekerja. Berita tersebut disebarkan menggunakan pamflet dan surat kabar.

2. Soekarni

Soekarni Kartodiwirjo adalah Ketua Pengurus Besar Indonesia Muda yang berhasil kabur dari penggerebekan oleh Belanda pada 1936 akibat dicurigai sebagai anak muda militan. Setelah kejadian tersebut, Soekarni ikut terlibat dalam penculikan Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok. Saat akan menandatangani naskah kemerdekaan, Soekarni mengusulkan bahwa naskah tersebut sebaiknya ditandatangani oleh Soekarno dan Moh. Hatta saja selaku perwakilan Republik Indonesia.

3. Laksamana Muda Tadashi Maeda

Laksamana Muda Tadashi Maeda adalah Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut dan Angkatan Darat Jepang. Menjelang proklamasi kemerdekaan, Laksamana Maeda menyediakan tempat bagi para pemimpin Indonesia untuk merumuskan teks proklamasi di rumahnya. Selain menyediakan tempat, dia juga menawarkan perlindungan bagi para pemimpin tersebut.

Baca juga: Bakamla RI Adakan Upacara Hari Pahlawan Tahun 2023

4. Surastri Karma Trimurti

Perjuangan kemerdekaan tentunya tidak lepas dari kontribusi tokoh perempuan. Surastri Karma Trimurti merupakan istri dari Sayuti Melik yang kemudian dipenjara karena menyebarkan pamflet anti-penjajahan Belanda. Meskipun sudah menggunakan nama samaran, pihak kolonial Belanda tetap mengenali beliau dan akhirnya dipenjarakan pada tahun 1939 sampai 1943.

5. Frans Kaisiepo

Frans Kaisiepo memimpin rakyat Biak melawan pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1948. Di tahun yang sama, dia menolak untuk menjadi ketua delegasi Nederlands New Guinea ke KMB di negeri Belanda. Frans juga berkontribusi dalam menyatukan Irian Jaya dengan Republik Indonesia dengan memenangkan PEPERA pada tahun 1969.

Baca juga: Panglima TNI Hadiri Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional

6. Haji Oemar Said Tjokroaminoto

Dijuluki Raja Jawa tanpa mahkota, H.O.S. Tjokroaminoto adalah pendiri Serikat Dagang Islam (SDI) yang kemudian menjadi Serikat Islam (SI). Pada tahun 25 Nobember 1918, Beliau bersama Abdul Muis mengecam tindakan Pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu. Tindakan tersebut membuat beliau kemudian ditangkap dan dianggap menghasut suatu pemberontakan pada tahun 1920.

7. Mendur Bersaudara

Selain naskah proklamasi, Frans dan Alex Mendur adalah fotografer yang mengabadikan momen kemerdekaan melalui lensa kamera. Saat proklamasi tengah dikumandangkan, Frans memegang kamera Leica dan satu rol film yang ia pinjam dari kantor Djawa Shinbun Sha dan memotret momen itu sebanyak tiga kali. Saudaranya, Alex Mendur, juga ikut memotret hingga akhirnya ketahuan oleh pihak Jepang. (*)

Editor : Ahmadi

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru