Seorang Wartawan Disiram Air Keras Usai Memberitakan Tambang Ilegal

lintasperkoro.com
Demo menolak kekerasan jurnalis

Kekerasan terhadap wartawan terjadi di Bangka Belitung. Ichsan Mokoginta dari media online Trasberita.com disiram air keras oleh orang tidak dikenal. Peristiwa yang dialami Ichsan tersebut terjadi di kediamannya, di Jalan Kampung Baruz Desa Petaling Banjar, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, pada Sabtu, 25 November 2023, sekitar pukul 14.32 WIB.

Ichsan mengatakan, peristiwa yang dialaminya diduga kuat terkait dengan pemberitaan sejumlah nelayan Desa Penagan yang melaporkan adanya oknum yang membekingi tambang timah ilegal di Perairan Penagan ke Panglima TNI. 

Baca juga: Unit Pidsus Satreskrim Polresta Banyuwangi Melepas Pelaku Tambang Ilegal Usai Ditangkap

"Saya memang gencar memberitakan soal tambang ilegal di laut Desa Penagan yang berujung laporan sejumlah nelayan ke Panglima TNI. Kuat dugaan, penyerangan ini terkait hal tersebut," ujar Ichsan kepada wartawan, Minggu, 26 November 2023.

Ichsan menuturkan, modus yang digunakan pelaku sebelum menyiramkan air keras adalah dengan menemuinya yang saat itu sedang berada dirumah lalu pura-pura menanyakan alamat seseorang. 

"Pelaku menanyakan alamat seseorang bernama Mamad yang ditanyakan berulang-ulang. Karena mencurigakan, saya menjaga jarak. Pelaku kemudian mengeluarkan botol cuka dari sakunya, dan kemudian dengan menggunakan kedua tangan langsung menyemprotkan cairan di botol ke arah saya," ujar dia.

Baca juga: Melihat dari Dekat Lokasi Tambang Galian C Ilegal Dikelola Oknum Perangkat Desa Jogodalu

Usai penyerangan itu, Ichsan kemudian berteriak dan pelaku langsung kabur dengan menggunakan sepeda motor. Percikan semprotan air keras tersebut mengenai telapak tangan kanan bagian luar dan beberapa bagian tubuh lainnya. "Percikan juga mengenai wajah, perut dan leher saya. Saya merasakan panas di area tubuh yang terkena percikan tersebut," ujar dia.

Menurut Ichsan, pelaku penyerangan mengenakan helm berwarna hitam, jaket warna gelap, dan baju kemeja lengan panjang kotak-kotak warna putih merah. "Ciri-ciri fisik pelaku berkulit gelap, kurus dan tinggi sekitar 1,66 meter. Saat berbicara, dia menggunakan logat bahasa palembang yang kental," ujar dia

Baca juga: Satreskrim Polres Mojokerto Abaikan Arahan Irwasda untuk Menindak Tambang Ilegal di Desa Temon

Ichsan menyatakan saat ini peristiwa tersebut sudah dilaporkan ke Kepolisian Sektor (Polsek) Mendo Barat dan sudah ditindaklanjuti oleh beberapa anggota polisi termasuk Kepala Polsek yang langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kapolsek Mendo Barat, Inspektur Satu (Iptu) Defriansyah mengatakan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan atas laporan tersebut dan mencari pelaku.

"Korban sudah kami minta keterangan kemarin. Kami sudah periksa disekitar TKP. Cuma di wilayah tersebut tidak ada CCTV. Diduga ini terkait berita-berita korban yang meliput tambang di Penagan. Kebetulan dua hari sebelum peristiwa ini, korban sempat ribut dengan penambang di lokasi dan sempat kami mediasi. Kami masih menyelidiki laporan ini untuk mengungkap siapa pelakunya," ujar Kapolsek Mendo Barat. (dry)

Editor : Syaiful Anwar

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru