Menyikapi pemberitaan di media terkait dengan pernyataan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, yang melarang karyawan hingga Komisaris Garuda Indonesia menggunakan Tiket ID (tiket dengan harga discount karyawan) pada saat selama NATARU (natal dan tahun baru), Dwi Yulianta sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Persero)Tbk (SEKARGA) menyampaikan keterangannya.
“Guna menghindari terjadinya multitafsir di masyarakat, maka perlu kami jelaskan bahwa sebenarnya aturan larangan tersebut sudah diterapkan di tahun-tahun sebelumnya. Kami insan Garuda Indonesia pada prinsipnya sangat mendukung untuk mengutamakan penumpang Garuda Indonesia yang harus didahulukan sampai tersedianya seat untuk Tiket ID (tiket dengan harga discount karyawan) dan ketentuan seperti ini selalu diberlakukan di setiap musim Peak Season pada saat 1 bulan sebelum dan 1 bulan sesudah Lebaran atau Nataru atau hari besar lainnya,” kata Dwi Yulianta melalui keterangannya pada Rabu 6 Desember 2023.
Baca juga: Komitmen TNI dan Garuda Indonesia Dukung Perdamaian Dunia
Dwi Yulianta mengatakan, terkait dengan penggunaan Tiket ID (tiket dengan harga discount karyawan), kebijakan ini adalah common practice dan berlaku umum di seluruh perusahaan Maskapai di dunia termasuk di Indonesia, namun dengan tetap mengatur cara penggunaan Tiketnya.
“Khusus kami di internal PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, pengaturan penggunaan Tiket ID (tiket dengan harga discount karyawan) sudah diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB), dimana disepakati alokasi kursi untuk Tiket ID (tiket dengan harga discount karyawan) di setiap tipe pesawat maksimal lima (5) kursi,” ujar Dwi Yulianta.
“Harapan kami di asyarakat tidak terjadi multitafsir sehingga terkesan tingkat keterisian pesawat (Seat Load Factor) tidak mencapai target karena adanya penggunaan Tiket ID (tiket dengan harga discount karyawan). Kami insan Garuda akan selalu mendukung apapun setiap program manajemen untuk memajukan Perusahaan khususnya membuat revenue Perusahaan terus meningkat, dan paling utama meyakinkan pelanggan Garuda Indonesia untuk ketersediaan seat dan pelayanan terbaik dari seluruh Insan Garuda Indonesia mengingat setelah restrukturisasi kinerja Perusahaan kuartal III mengalami kerugian yang cukup besar sehingga Manajemen perlu lebih optimal untuk perbaikan kinerja pada akhir tahun 2023 sehingga PT. Garuda Indonesia dapat memberikan Keuntungan Operasional dan Deviden untuk Negara,” ungkapnya. (dit)
Editor : Ahmadi