Untuk mendukung keberhasilan Upaya Khusus Percepatan dan Perluasan Tanam Peningkatan Produksi Padi dan Jagung diperlukan sumber daya manusia pertanian yang kompeten. Berkaitan dengan hal tersebut, Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP Penerapan) melalui BSIP Jawa Timur melaksanakan kegiatan Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian di Kabupaten Lamongan.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan (M. Wahyudi) beserta jajaran, dan Plt. Kepala Bappelitbangda (Sujarwo) Lamongan, penyuluh pertanian, penangkar benih, serta petani.
Baca juga: Grand Desain BSIP: Awal Konsolidasi SDM Kedepan
Kegiatan diawali dengan pengantar dari Koordinator KSPHP BSIP Penerapan, Rima Purnamayani.
"Percepatan dan perluasan tanam pada komoditas padi dan jagung perlu diimbangi dengan penerapan standar. Penerapan standar yang dilakukan dalam mendukung Upsus tersebut terkait perbenihan, budidaya tanaman sampai penanganan pasca panen, sehingga produksi padi dan jagung dapat meningkat. Saya atas nama BBPSIP menyampaikan terimakasih kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan atas kerjasama yang baik," katanya.
Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan Kepala BSIP Jawa Timur, Atekan.
"Kita tau produk pertanian kita sangat banyak, namun seringkali kalah bersaing dengan negara lain. Ini tidak lain dan tidak bukan karena mutu pertanian kita yang belum optimal. Maka dari itu, BSIP hadir untuk mengawal peningkatan mutu produk pertanian menjadi lebih baik dan berdaya saing global. Ini bukan pekerjaan mudah, untuk itu kita perlu bersinergi dengan stakeholder,” katanya.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa sebelumnya BSIP Jawa Timur telah bersinergi dengan Kabupaten Lamongan dalam pengembangan sektor pertanian.
Baca juga: Janaka, Ayam Kub 2 Petelur Unggul Telah Hadir Di BSIP Jawa Timur
"Sebelumnya kita telah menyalurkan bantuan berupa benih Inpari 42 dan Inpari 47 dan hasilnya luar biasa. Selain kita juga melaksanakan bersama IRRI di Kecamatan Kalitengah, kaitannya sebagai penyusunan rekomendasi pemupukan. Kami berharap melalui kegiatan semacam ini dapat menambah kapasitas kawan-kawan yang kita dampingi, dan kedepan dapat mendukung program Bapak Menteri Pertanian untuk peningkatan produktivitas padi dan jagung," ujarnya.
Kegiatan Penguatan Penerap Standar Pertanian di Lamongan dibuka langsung oleh Bupati LamonganYuhronur Efendi.
"Alhamdulillah kita Kabupaten Lamongan menjadi salah satu kabupaten yang ditunjuk untuk kegiatan ini. Hal ini dikarenakan konsistensi dan komitmen kita dalam menjaga ketahanan pangan dan produktivitas di Indonesia. Ketahanan pangan merupakan benteng terakhir kedaulatan negara, untuk itu kita harus jaga bersama. Berdasarkan data BPS, Kabupaten Lamongan masih menjadi produsen padi terbesar dan ini karena semangat kita bersama. Kami menyampaikan terimakasih kepada BSIP karena melalui kesempatan ini tentunya dapat menambah kapasitas petani dan menjaga tren positif sektor pertanian di Kabupaten Lamongan. Setelah acara ini saya harapkan ada terobosan ataupun upaya khusus untuk mendukung produksi padi dan jagung Kabupaten Lamongan. Jaga pangan, jaga masa depan," ujarnya.
Baca juga: 75 Petani Jagung Jombang Ikuti Bimtek Perbenihan
Memasuki sesi utama, dilaksanakan pemaparan materi oleh narasumber. Materi pertama adalah "Program dan Kebijakan Upsus Kabupaten Lamongan" oleh Kepala DKPP Lamongan, Moch. Wahyudi.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Ali Ari Widodo, SP, MP tentang "GAP dan Perbenihan Padi", dilanjutkan dengan materi "GAP dan Perbenihan Jagung" oleh Fuad Nur Azis dengan dimoderatori oleh Anis Sugiarti (Kabid Penyuluhan Pertanian DKPP Lamongan). Kegiatan tersebut ditutup secara resmi oleh Kepala BSIP Jawa Timur, Atekan.
"Harapannya apa yang kita peroleh hari ini dapat kita sebarkan. Kita kembangkan, kita sampaikan ke sekeliling kita,” katanya. (dit)
Editor : Ahmadi