Kasatreskrim Polres Bojonegoro, AKP Fahmi Amarullah, emosinya membuncah saat mendapat informasi dan aduan terkait dugaan pemerasan yang dilakukan oleh 11 orang. Diantara mereka ada yang mengaku sebagai wartawan, Polisi, dan TNI.
Korban dugaan pemerasan ialah seorang pengusaha tambang minyak di Desa Hargomulyo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Komplotan itu datang dengan 3 mobil. Perawakan layaknya seorang anggota Kepolian dan TNI, membuat pekerja di gudang minyak itu ketakutan.
Baca juga: Satreskrim Polresta Banyumas Titipkan Barang Bukti BBM Ilegal ke Rupbasan Purwokerto
Apalagi, mereka hendak membawa pekerja pengolahan dan penimbunan minyak ke kantor Polres Bojonegoro karena usaha tambang minyak tersebut ilegal. Saking takutnya, pekerja berinisial N tersebut menghubungi juragannya melalui sambungan telpon.
Dibalik komunikasi lewat telpon tersebut, pemilik usaha tempat N bekerja memohon kepada komplotan tersebut agar tidak memperpanjang urusan. Dari situlah, diduga muncul nilai uang permintaan dari komplotan tersebut sebesar Rp 100 juta. Merasa berat, pengusaha minyak itu menawar Rp 30 juta.
Kedua belah pihak itu sepakat. Kemudian, pengusaha minyak itu mengirim uang sebesar Rp 30 juta melalui rekening bank atas nama salah satu dari komplotan tersebut berinisial OR. Transfer dilakukan pada saat itu juga, yaitu pada Senin, 25 Desember 2023.
Baca juga: Ada Gudang BBM Diduga Ilegal di Tengah Pemukiman di Desa Karang Endah
Kasatreskrim Polres Bojonegoro, AKP Fahmi Amarullah, lekas menugaskan anggotanya untuk menyelidiki dugaan pemerasan tersebut. Dalam proses penyelidikan itu, pada Selasa malam (2/2024), Satreskrim Polres Bojonegoro berhasil menangkap sejumlah orang terduga pemerasan.
"Mereka (terduga pelaku) telah kami amankan tadi malam,” kata AKP Fahmi tanpa menyebutkan berapa orang yang telah diamankan.
Baca juga: Sempat Divonis Bebas, AKBP Achiruddin Ditangkap Lagi
Katanya, saat ini, Satreskrim Polres Bojonegoro masih memintai keterangan terhadap para terduga pelaku pemerasan.
“Sementara masih pemeriksaan, nanti akan kita rilis ke teman-teman media,” katanya pada Rabu (3/1/2024). (adi)
Editor : Syaiful Anwar