Bea Cukai Kawal Ekspor Perdana Langsung dari Pelabuhan Bitung

lintasperkoro.com
Pelepasan perdana ekspor langsung (direct call) dari Sulawesi Utara ke China

Bea Cukai Bitung bersama dengan Kantor Wilayah Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara ikut terlibat dalam pelepasan perdana ekspor langsung (direct call) dari Sulawesi Utara ke China melalui Pelabuhan Bitung pada Kamis (08/02). Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Dubes RI untuk China, Wakil Gubernur Sulut, Walikota Bitung, Pemprov Sulut, eksportir dan K/L terkait.

Kepala Kantor Bea Cukai Bitung, Zubaidy Yulianto mengungkapkan, “ini merupakan ekspor perdana dari Pelabuhan Bitung sejak ditetapkan sebagai pelabuhan hub internasional dalam PP 26 Tahun 2012 silam. Adapun barang yang diekspor berupa produk perikanan, produk pertanian, dan produk kertas recycle yang merupakan produk unggulan ekspor Sulawesi Utara.”

Baca juga: Pemusnahan BMN Ilegal Senilai Rp2,9 Miliar oleh Bea Cukai Sulawesi Utara

Salah satu perusahaan yang melakukan ekpor perdana direct call adalah PT Futai Sulut yang mendapat fasilitas KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) yang bergerak di bidang produksi paper board/paper roll. Keberhasilan ekspor perdana komoditas PT Futai menunjukkan KEK Bitung telah menjadi salah satu motor penggerak aktivitas ekonomi di Sulawesi Utara.

Baca juga: Bea Cukai dan BNNP Sulsel Gagalkan Penyelundupan Empat Kilogram Sabu

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw menyatakan terealisasikannya direct call ini dapat menghemat waktu pengiriman 4 hari dan memangkas biaya logistik 50%. Steven Kandouw juga menyatakan keberhasilan direct call ini berkat peran aktif Bea Cukai yang melakukan breakthrough dalam memecahkan kendala/hambatan yang ada selama ini.

Baca juga: Ekspor Produk Andalan Sulawesi Selatan dengan Nilai Devisa Sebesar Rp 1,46 Triliun

Kapal SITC ini akan dijadwalkan berlayar dari China ke Bitung sebanyak dua kali dalam sebulan dengan alokasi muatan sebanyak 2400 TEU. Dengan alokasi tersebut, diharapkan pelayaran langsung ini dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha yang berada di kawasan industri besar lainnya di Indonesia tengah dan timur karena akan memberikan dampak efisiensi yang signifikan pada biaya dan waktu tempuh bagi para eksportir. (dit)

Editor : Syaiful Anwar

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru