Ketika Sang Caleg Amankan Suaranya di Formulir C 1 Hasil Seperti Barang Mewah

lintasperkoro.com
Sujani

Form C1 Hasil rekapitulasi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) tetap menjadi barang yang mewah bagi sebagian orang, terutama bagi mereka yang ikut dalam kontestan pemilihan legislatif (Pileg).

Hanya karena tidak mempunyai rekap C 1 Hasil, beberapa Caleg tentu kesulitan untuk ikut serta memantau atau melihat perolehan suaranya secara langsung saat dilakukan rekapitulasi di tingkat kecamatan. Apalagi untuk menjaga perolehan suaranya tersebut.

Sedangkan C 1 Hasil hanya diperoleh dari masing-masing TPS, hanya dimiliki partai yang menerjunkan saksinya di seluruh TPS. Itupun hanya digunakan sandaran partai yang bersangkutan dalam penghitungan suara partai dan para calegnya secara keseluruhan.

Sedangkan semua caleg dalam setiap partai, juga ingin memiliki C 1 Hasil tersebut untuk dijadikan pegangan ketika dilakukan rekapitulasi di tingkat kecamatan.

Selain adanya kekhawatiran perolehan hasil suaranya bisa berkurang atau bertambah, juga rawan dimanfaatkan oleh oknum caleg pesaingnya atau oknum penyelenggara untuk kepentingan pragmatisne belaka. Dampaknya bisa merugikan atau menguntungkan caleg pesaingnya.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kabupaten Sidoarjo, Sujani. Menurut dia, banyaknya para caleg yang menggerutu serta curhat terkait perolehan suaranya yang tidak konsisten di pengumuman Sirekap itulah yang akhirnya dia angkat bicara.

"Hari ini suara salah satu caleg jumlahnya sekian, besoknya bisa menurun drastis atau bertambah drastis. Intinya perolehan suaranya tidak konsisten atau berubah-ubah," terang Jani.

Berubahnya perolehan suara tersebut tentu memantik kecurigaan masing - masing Caleg dalam sebuah partai yang berujung saling curiga-mencurigai sesama caleg dalam satu partai.

Karena itu, tokoh yang biasa disapa bupati swasta ini memberikan solusi agar C1 Hasil yang didapat di tiap TPS untuk diperbanyak oleh partai dan sekaligus diberikan kepada semua calegnya. Sehingga tidak terjadi saling curiga diantara sesama calegnya.

Selain untuk menjaga suara yang diperoleh di TPS secara ketat, juga untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan bersama. Misalnya, salah input, atau terjadinya penggelembungan suara.

Meskipun demikian, proses pelaksanaan Pileg di Sidoarjo berlangsung aman dan lancar serta ada peningkatan tingkat kehadiran pemilih di TPS sekitar 85 persen lebih. (kip)

Editor : Syaiful Anwar

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru