Program Pembangunan Desa menjadi Program Nasional guna tercapainya Desa Mandiri. Program Nasional tersebut terus dilakukan oleh Pemerintah Pusat bersama dengan Pemerintah Daerah dan juga Pemerintah Desa. Hal tersebut dapat tercapai bila Pemerintah Desa dan masyarakat di desa dapat berperan aktif di dalamnya.
Salah satunya yang terjadi di Desa Taji, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan. Salah satu tokoh masyarakat, yaitu Sugiarto terus mendukung Pemerintah Desa (Pemdes) Taji agar selalu melibatkan warga dalam pembangunan, mulai dari tahap perencanaan sampai dengan realisasi kegiatan.
Baca juga: Miris! Warga Desa Taji Menjerit Adanya Dugaan Pungli Biaya Program PTSL Dengan Nominal Fantastis
Sugiarto yang sering dipanggil Abah Sugiarto selaku Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) proyek tembok penahan tanah (TPT) yang ada di Desa Taji saat di wawancarai oleh media Lintasperkoro.com dan Lembaga LP KPK di rumahnya menjelaskan, ”Untuk pembangunan di Desa Taji, kami selalu melibatkan warga atau masyarakat. Kami hanya menjalankan program yang menjadi keinginan dan harapan masyarakat. Di awal tahun, kami selalu melakukan rembug atau musyarawah bersama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan masyarakat untuk menampung usulan dari warga yang akan kami realisasikan pada tahun berjalan.”
Abah Sugiarto menjelaskan, dari usulan warga tersebut nantinya diserahkan kepada Pemdes oleh BPD untuk direalisasikan skala prioritas sesuai dengan Anggaran yang diterima oleh Desa.
”Program yang akan kami realisasikan juga kami pampang di kantor desa dan di 2 dusun ada papan proyek guna diketahui oleh publik, sehingga masyarakat bisa ikut mengawasi program – program tersebut. Program tersebut dengan anggaran dari Dana Jaring Aspirasi Masyarakat (JASMAS), yang bersumber dari Dana JASMAS," ujarnya, Minggu (10/3/2024).
Salah satu program yang dikerjakan pada awal tahun 2024 ini adalah pembangunan proyek Tembok Penahan Tanah atau TPT. Anggaran proyek tersebut dari Anggaran Dana Jasmas.
"Harapan dari kami, semoga program tersebut dapat secara langsung dirasakan oleh masyarakat. Pekerjaannya secara swakelola yang melibatkan warga atau masyarakat secara langsung dalam proses pelaksanaan. Jadi, program dari anggaran Dana Jasmas terus didapatkan oleh masyarakat guna membangun dan mencapai Desa Taji semakin maju dan masyarakat semakin nyaman dan makmur. Dari dan untuk masyarakat,” sambungnya.
Tak hanya itu, Abah Sugiarto juga berharap, ”Semoga semakin tahun, kami bisa membangun program – program desa. Dan semoga Desa Taji selalu dapat program dan bantuan dari dana Jasmas. Dan Desa semakin maju. Bersama – sama membangun desa dengan warga atau masyarakat guna menciptakan desa mandiri. Kami selaku tokoh masyarakat dan juga selalu membuka ruang publik bagi masyarakat yang merasa kurang puas atas kinerja kami. Dan kami juga mengharapkan masyarakat juga bisa berperan aktif dalam pelaksanaannya lewat pengawasan, sehingga keterbukaan publik informasi akan tercipta.” (nif)
Editor : Redaksi