Prof Marsudi Meluruskan Pemahaman Tentang Smartcity Dihadapan Dewan Smartcity Kota Balikpapan

Reporter : Redaksi
Acara peningkatan kapasitas dan kompetensi smartcity

Prof Marsudi Wahyu Kisworo selaku Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga sebagai Ketua Aliansi Pendidikan Vokasional Seluruh Indonesia (APVOKASI) mengisi acara peningkatan kapasitas dan kompetensi smartcity kepada jajaran Dewan Smartcity Kota Balikpapan. Di acara tersebut, Prof Marsudi meluruskan pemahaman yang salah dari banyak orang bahwa smartcity adalah penggunaan teknologi digital untuk mengelola pemerintahan. 

"Kalau seperti itu sudah ada namanya yaitu sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE), yang merupakan salah satu komponen dari smart governance saja. Smartcity ada 6 komponen, yaitu smart governance, smart branding, smart economy, smart society, smart living, dan smart environment," ujarnya saat jadi narasumber di Jakarta, Jumat (4/8/2023).

Baca juga: Bupati Majene Ajak Pengusaha di Jawa Timur Berinvestasi di Kelapa dan Produk Turunannya

Dijelaskan Prof Marsudi, akibat salah paham ini, maka buanyak kepala daerah jadi makanan empuk para vendor sehingga daerahnya tidak menjadi smartcity tapi menjadi digital city.

Baca juga: Kasubdit Pengelolaan dan Pengembangan Usaha UNHAS Hadir di Sekretariat APVOKASI Jawa Timur

"Smartcity adalah tentang mengelola seluruh sumberdaya daerah dengan solusi-solusi yang inovatif, efektif, efisien, dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup warganya. Untuk itu, memang memerlukan teknologi. Tapi ingat, bukan hanya teknologi digital ya gaes, tapi juga teknologi lain. Misalnya teknologi arsitektur, sipil, kimia, biologi, lingkungan, dan lain-lain," jelasnya. 

Selain itu, memerlukan politik, ekonomi, sosiologi, budaya, rekayasa sosial dan lain-lain. Smartcity bukan tentang teknologi, apalagi teknologi digital. Tapi adalah tentang transformasi seluruh stakeholder daerah untuk berbahaya dan berperilaku lebih cerdas.

Baca juga: Segenap Pengurus APVOKASI Jawa Timur Mengucapkan Selamat HUT kepada Bapak Jamhadi

"Kalau hanya berpikiran bahwa smartcity adalah teknologi digital alias IT, maka siap-siap saja jadi korban para vendor. Habis uang triliunan rupiah.tapi masyarakat tidak merasakan dampak apapun dari program smartcity di daerahnya," jelasnya. (dry)

Editor : Syaiful Anwar

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru