Masyarakat Kabupaten Gresik jangan golput. Kalau ingin ada perubahan, maka pilihlah kotak kosong di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gresik tahun 2024.
Ajakan tersebut disampaikan dalam acara deklarasi pemenangan kotak kosong yang digelar di Desa Krikilan, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, pada Minggu sore (20/10/2024). Deklarasi dihadiri oleh ratusan masyarakat yang tergabung dan menamakan dirinya ’Rekoso’ (Relawan Kotak Kosong) dan ’GenPabumi’ (Gerakan Persatuan Pribumi) Gresik.
Baca juga: Ratusan Warga Cerme Deklarasi Coblos Bumbung Kosong di Pilkada Gresik
Mereka kecewa dengan Pilkada Gresik yang hanya mengantarkan satu pasangan calon (paslon), sekaligus memprotes matinya demokrasi dan gersangnya pengkaderan yang dilakukan partai politik.
Koordinator Rekoso, Aris Gunawan yang juga pegiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengatakan bahwa tujuan digelarnya deklarasi pemenangan kotak kosong adalah untuk menyadarkan masyarakat.
”Tujuan kita untuk menyadarkan masyarakat bahwa kotak kosong itu adalah pilihan. Karena selama kepemimpinan Bupati dan sekarang calon incumbent, masyarakat banyak yang kecewa, tidak ada perubahan sama sekali,“ ucap Ketua LSM Front Pembela Suara Rakyat (FPSR) ini.
Maka dari itu, lanjut dia, dirinya dari Rekoso berharap agar masyarakat sadar akan politik, dan memberikan hak pilihnya dengan mecoblos kotak kosong.
“Kalau kotak kosong menang, tahun berikutnya atau tahun 2025 akan ada pemilihan lagi,“ tambahnya.
Menurut Aris, kondisi demokrasi di Kabupaten Gresik bisa dikatakan semakin kritis.
Baca juga: Ratusan Warga Gresik Sosialisasi dan Deklarasi Kemenangan Bumbung Kosong
“Demokrasi di Gresik sangat bobrok, bayangkan saja banyak partai-partai yang diborong oleh elite politik. Untuk itu kami sangat ingin adal perubahan,“ kata dia.
”Coblos kotak kosong kalau ingin perubahan di kabupaten Gresik, coblos kotak kosong jangan golput,“ ajaknya.
Ditempat yang sama, Koordinator GenPabumi, Ali Candi menambahkan jika pihaknya siap menjadi wadah aspirasi bagi masyarakat. Sebab, kata dia, ada berbagai macam opsi kotak kosong, seperti kecewa, mengerti demokrasi ataupun hanya ikut-ikutan.
“Bagi kami kotak kosong itu bukan untuk mengalahkan tapi sekedar memending, karena bulan September 2025 akan ada pilihan ulang,“ jelasnya.
Baca juga: Suara Nyaring Coblos Kotak Kosong Menggema di Pilkada Gresik
Yang terpenting, sambungnya, dia ingin masyarakat sadar demokrasi, bahwasanya saat ini demokrasi di Kota Santri (julukan Kabupaten Gresik) telah dikebiri seakan-akan semua dikuasi oleh elite-elite pusat.
“Apakah layak jika kita memilih pemimpin yang juga tunduk dan patuh pada rekom- rekom pusat,“ tegas Ali Candi.
“Insha Allah dengan kemenangan bumbung kosong yang sebenarnya juga kemenangan semua. Mengajak seluruh masyarakat terlibat langsung peduli kepada bangsamu dan mampu menunjukkan dari Gresik untuk Indonesia. Bahwa wong Gresik sek waras gak gampang didadekno kucing elite-elite pusat,“ tandasnya. (*)
Editor : Bambang Harianto